Jakpro Gandeng MIKO, Rampungkan Pekerjaan Kabel Udara 115km
Merdeka.com - Pemerintah provinsi DKI Jakarta mengamanatkan pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) sepanjang 115 kilometer di 32 ruas jalan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Adapun pembangunan tersebut dibagi dua menjadi 22 ruas jalan di Jakarta Selatan dan 10 ruas jalan di Jakarta Timur.
Untuk diketahui, SJUT merupakan sarana untuk penempatan jaringan utilitas seperti kabel telekomunikasi di bawah tanah. Dalam pengerjaannya, Jakpro memberi tugas anak perusahaannya, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), untuk melaksanakan proyek tersebut.
Untuk mempercepat pembangunan SJUT, JIP bekerjasama dengan PT Modular Inti Konstrindo (MIKO) untuk mendukung penyelenggaraan di wilayah Jakarta Selatan. MIKO akan membangun SJUT sepanjang 48 kilometer dalam dua tahap. Tahap I untuk pembangunan 30 kilometer tahun ini dan tahun 2024 sepanjang 18 kilometer.
"Kerja sama dengan MIKO menjadi salah satu langkah strategis JIP untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembangunan maupun pengelolaan SJUT di kawasan Jakarta Selatan sepanjang kurang lebih 48 kilometer, untuk menghadirkan solusi infrastruktur jaringan utilitas telekomunikasi yang sangat penting bagi transformasi digital di Jakarta," kata Direktur Utama JIP Araf Anbiya.
Direktur Teknik dan Pengembangan PTJakpro Adi Santosa juga menambahkan,pembangunan SJUT di Jakarta Selatan ditargetkan rampung tahun ini dan dapat dikomersialkan tahun depan.
"Sampai dengan hari ini, telah terselenggara SJUT sepanjang 25 kilometer dengan menggunakan pendanaan mandiri di 10 ruas jalan dari 22 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan. Melalui kerjasama dengan Mitra investor PT MIKO, Jakpro menargetkan penyelesaian pembangunan SJUT di tahun 2023 serta dapat beroperasi dan dikomersialisasi penuh di kuartal pertama tahun 2024," kata Adi.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho juga berharap pembangunan SJUT dapat dioptimalkan dan menepis isu negatif di masyarakat.
"Diharapkan agar dapat mengoptimalkan penyelenggaraan SJUT sehingga dapat mewujudkan penataan kota dan kota terbebas dari kabel udara, mewujudkan penataan ruang bawah tanah dalam penataan penempatan Jaringan Utilitas di dalam SJUT. Hal ini dimaksudkan agar jaringan utilitas tidak menjadi pandangan dan isu negatif akibat adanya galian berulang untuk penempatan Jaringan Utilitas yang menyebabkan kerusakan fasilitas sosial, fasilitas umum," kata Hari.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaSelain Abdul Gani, KPK juga menjerat enam orang lainnya sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut, jika pihaknya telah menyiapkan jalur operasional di jalur Selatan sepanjang 8,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban meminta perusahaan pengelola kabel optik Bali Tower tidak lepas tanggung jawab kendati Sultan telah dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas.
Baca Selengkapnya