Jaga Demo Mahasiswa Depan Kemendagri, Kasat Intel Polres Jakpus Terkena Pukulan
Merdeka.com - Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Ferikson Tampubolon, menjadi korban pemukulan ketika sedang mengamankan unjuk rasa para mahasiswa Papua di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). AKBP Ferikson terluka setelah terkena pukulan benda tumpul.
"Lebih fatal lagi melakukan perlawanan dengan menggunakan alat (benda tumpul), melakukan penganiayaan terhadap pihak kepolisian yang notabene adalah menjaga, mengamankan, melayani aksi mereka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi, kepada wartawan, Jumat (11/2).
Akibat luka yang diderita, AKBP Ferikson harus dilarikan keRumah Sakit (RS) Tarakan, Jakarta Pusat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
-
Bagaimana kondisi kepala korban saat ditemukan? Kondisi korban sudah terbujur kaku. Di kepalanya tertancap kayu.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Anggota kami yang terluka saat ini Kasat Intel ada di RS Tarakan sedang ditangani secara intensif mengalami luka-luka dan tadi sempat tidak sadarkan diri," tuturnya.
Sejumlah foto yang beredar memotret kondisi AKBP Ferikson. Kepalanya tampak berdarah. Bahkan masker putih digantungkan di lehernya penuh noda darah.
Demo yang semula berjalan kondusif mendadak ricuh ketika polisi mengimbau massa untuk menghentikan aksinya lantaran sedang pelaksanaan salat Jumat. Namun massa tetap memaksa hingga terjadi kericuhan.
Dari video yang beredar, tampak massa aksi dan polisi serta TNI melakukan aksi saling dorong.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat Paspampres pukul mahasiswa yang terobos pengamanan Presiden.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Baca SelengkapnyaSosok Kapolres tertancap panah akibat mengurai kerusuhan saat Pilkada 2024 di Papua.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPihak Istana meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi mereka.
Baca SelengkapnyaPanah terkena tepat di bagian pipi kanan bawah AKBP Rahman.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca Selengkapnya