Merdeka.com - Politisi Partai Demokrat Jafar Hafsah menilai kepemilikan senjata api itu tidak terlalu penting. Memegang senjata api hanya akan membuat seseorang menjadi arogan dan mudah tersulut emosi.

"Bagi anggota DPR yang terhormat semua urusan dapat diselesaikan dengan baik, transparan, tidak membuat orang-orang marah dan benci yang harus dibunuh. Tidak perlu juga menyertakan rakyat, mitra-mitra kerja, tidak perlu takut diancam, dihadang, dirampok dan lain sehingga kita harus membela diri dengan mengeluarkan senjata api," kata Jafar Hafsah dalam rilisnya yang diterima wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin, (7/5).

Menurut Jafar, senjata api itu merupakan alat pembunuh yang ampuh dan dapat menghilangkan nyawa orang seketika. Oleh karena itu yang berhak dan boleh menggunakan senjata apa adalah lembaga tertentu sesuai peraturan perundang-undangan. Seperti misalnya TNI dan kepolisian dan beberapa lembaga yang fungsi mengamankan.

"Karena lembaga dengan fungsi dan tugas itulah maka dia berhak memakai senjata api, sehingga senjata api itu sebenarnya hanya dipinjamkan, hak memakai, menggunakan demi tugas," jelas Jafar.

Jafar juga berpendapat, orang yang memiliki senjata api cenderung suka mencari gara-gara. Dan anggota DPR sebagai sosok yang terhormat harus bisa menyelesaikan masalah dengan sopan dan mengedepankan komunikasi.

"Saya juga tidak tertarik memiliki senjata api seperti orang-orang lain. Karena kebutuhan senjata api buat saya tidak penting," tegas Jafar.