Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penjelasan Sumarsono APBD DKI naik jadi Rp 70,8 triliun

Ini penjelasan Sumarsono APBD DKI naik jadi Rp 70,8 triliun Plt Gubernur DKI Sumarsono. ©2016 Merdeka.com/Yayu

Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menegaskan tidak ada perombakan RAPBD DKI 2017. Menurutnya, istilah perombakan tidak tepat karena yang terjadi adalah penyesuaian.

Pria yang juga memegang jabatan sebagai Dirjen Otda di Kemendagri ini menjelaskan bahwa ada beberapa alasan yang yang menjadi penyebab kenaikan nilai RAPBD DKI 2017 hingga menjadi Rp 70,8 triliun.

"Ada dana tambahan dari kenaikan pendapatan dari hasil pajak retribusi pajak sekitar Rp 530 M dan dana sisa yang tidak terpakai di 2016 sekitar Rp 1 T," kata Sumarsono, di Balai Kota, Rabu (7/12).

Sumarsono menilai kelebihan pendapatan dan sisa anggaran tersebut akan lebih bijak jika digunakan untuk menjalankan beberapa program daripada disimpan.

"Pertama adalah untuk ruang terbuka hijau (RTH) atau taman. Karena Jakarta ini kan sudah padat banget, warga butuh ruang hijau dan tentu saja hal itu butuh lahan, maka disiapkan Rp 300 miliar," terangnya.

Selain mengalokasikan dana tambahan untuk pengadaan lahan untuk RTH, Pemprov DKI juga menambahkan anggaran pengadaan lahan untuk rumah susun (rusun). Menurut data, di Ibu Kota ini masih ada sekitar 11.500 kepala keluarga korban penertiban dan relokasi bantaran kali yang menanti pembangunan rusun.

Selain membangun RTH dan Rusun, Sumarsono juga ingin agar Ibu Kota mempunyai Taman Makam Pahlawan.

"Saya ini kan orang Kemendagri, saya tahu DKI Jakarta ini satu-satunya provinsi yang gak punya taman makam pahlawan. Ada itu yang di Kalibata bukan milik provinsi tapi milik pemerintah pusat," keluhnya.

Pria yang akrab disapa Soni ini akan mengalokasikan dana sebesar Rp 100 M untuk pengadaan taman makan pahlawan. Dia berharap Gubernur DKI terpilih tidak akan meniadakan program ini agar pembangunan Jakarta bisa lebih maju lagi.

Selain fokus pengadaan lahan, Sumarsono juga menjelaskan bahwa alat berat yang dimiliki DKI harus ditambah agar kinerja pelayanan publik menjadi lebih baik lagi.

"Program penanggulangan bencana di Jakarta sudah baik. Supaya bisa semakin baik, butuh alokasi tambahan untuk membeli alat berat, yang kita fokuskan alat berat untuk Dinas Kebersihan dan Dinas Tata Air, cuma Rp 100 M," ungkapnya.

Selain itu, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang modern dan destinasi wisata internasional, anggaran untuk Kepulauan Seribu dinaikan.

Sumarsono menjelaskan tidak ada yang salah dengan kenaikan APBD DKI karena sudah sesuai dengan prosedur. Program yang ditambahkan bukan merupakan program 'titipan' tetapi sebagai salah satu penjabaran dari kerangka Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih 2012 lalu, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Selama program tersebut masih ada dalam koridor RPJMD yang merupakan terjemahan dari visi dan misi Jokowi-Basuki. Anggaran yang dibahas oleh DPRD DKI dan Pemprov DKI tidak menyalahi aturan," tegasnya.

"Kalau tidak setuju ya jangan dilaksanakan. Silakan saja tidak dikerjakan jadi Rp 0 lagi di APBD perubahan nanti. Tapi itu jelas akan menghambat pertumbuhan Jakarta," ujar Sumarsono.

Sumarsono juga menegaskan bahwa kenaikan anggaran ini jangan sampai dijadikan citra buruk terhadap DPRD karena menurutnya APBD itu milik bersama dan tidak ada istilah titipan.

"Tidak ada istilah perombakan dan diotak-atik, tidak ada perubahan bahkan satu kalimat pun. Kalau DPRD titip macam-macam di luar RKPD, pasti sudah saya tolak 100 persen, yang kayak begitu tuh sudah enggak zaman," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara soal adanya perubahan dalam RAPBD DKI 2017. Ahok mengungkapkan, awalnya pihaknya mengajukan RAPBD DKI Jakarta dengan besaran Rp 68 triliun. Sehingga dia tidak mengetahui bilamana ternyata usai melakukan pembahasan dengan DPRD DKI terjadi kenaikan hingga Rp 70 triliun.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD

Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD

Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi

PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi

Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)

Baca Selengkapnya