Merdeka.com - Ribuan ikan di sekitar Pantai Mutiara dekat Apartemen Regatta, Jakarta Utara, naik ke daratan dan berserakan di sekitar area tanggul pantai pada Selasa (29/11) lalu.
Salah satu Warga Pantai Mutiara yang enggan disebut namanya itu menceritakan, ikan tersebut diambil dan dibawa oleh karyawan sekitar.
"Itu Selasa siang kalau enggak salah (kejadian ikan muncul ke darat). Malamnya saya ke sana sudah sisa-sisa dikit. Katanya diambilin ojek-ojek yang antar barang ke situ (apartemen), sama karyawan (diambil). Ada petugas sampah juga yang istirahat di situ (ambil)," katanya.
Ia juga mengatakan, ikan-ikan tersebut sekarang sudah tidak ada di sekitar tanggul.
"Kalau dari video (yang didapat), itu ikannya masih loncat-loncat gitu sih. Kalau sekarang mah, sudah enggak ada. Sudah bersih," tambahnya.
Di lain sisi, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta telah mengambil sampel air laut dan ikan tersebut untuk diteliti lebih lanjut.
“Tadi pagi kami ke lapangan dan mengambil sampel dimaksud (untuk) uji laboratorium. Sampel yang diambil adalah air laut dan ikannya,” kata Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawat kepada merdeka.com saat dikonfirmasi.
Meskipun demikian, Eli mengatakan bahwa pengujian di laboratorium belum usai sehingga hasilnya belum dapat diumumkan.
“Hasilnya nanti saya konfirmasi kembali ya,” tambah Eli.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, fenomena segerombolan ikan naik ke darat sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ia juga mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena ini merupakan fenomena umum.
"Ya memang fenomena ini kerap kali terjadi di beberapa wilayah dan tidak hanya sekarang saja tapi juga di beberapa waktu yang lalu, di tahun kemarin, dua tahun kemarin. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, panik, apalagi dikaitkan dengan terjadinya gempa, tidak ada kaitannya ya," kata Eko kepada merdeka.com, Kamis (1/12).
Advertisement
Tidak hanya ikan kecil, Eko mengungkapkan ada ikan paus dan hiu yang sempat terdampar di darat.
"Bahkan ada ikan-ikan yang jauh lebih besar seperti paus dan hiu, banyak terdampar di beberapa wilayah. Sebut saja di NTT, di utara Jawa Timur, selatan Jawa Timur, lain-lain sebagainya," tambah Eko.
Meskipun demikian, BMKG belum dapat memprediksi kapan ikan-ikan tersebut ke daratan. Namun, selama empat tahun terakhir, fenomena ikan ke daratan muncul setiap tahun.
"Masih belum bisa diprediksikan (kapan ke darat). Dalam 4 tahun terakhir, sepertinya terjadi tiap tahun," ujar Eko.
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan, penyebab fenomena ini masih perlu penelitian lebih dalam. Namun, ia menduga hal ini disebabkan kadar oksigen di pesisir lebih baik daripada di tengah laut.
"Penyebabnya memang masih dalam kajian yang belum tuntas ya. Para peneliti masih menduga bisa disebabkan oleh kadar oksigen di pesisir atau di sekitar garis pantai lebih baik daripada di tengahnya," kata Eko.
Selain itu, para peneliti menduga kesuburan air laut di pesisir lebih baik dibandingkan di tengah laut.
"Juga kajian atau dugaan terkait kesuburan air laut ya, di garis pantai pesisir Ini lebih baik atau lebih bagus kondisinya daripada di tengahnya sehingga mendorong ikan-ikan berkumpul pada bergerombol ya di daerah sekitar garis pantai," jelas Eko.
Baca juga:
BMKG Sebut Fenomena Ikan Naik ke Daratan Bukan Tanda Terjadi Gempa
DKI Ambil Sampel Air Usut Penyebab Ratusan Ikan Naik ke Permukaan di Pantai Ancol
Penyebab Ratusan Ikan Naik ke Permukaan di Pantai Ancol
Polisi Soal Fenomena Ikan Naik ke Permukaan di Pulau Seribu: Bukan karena Limbah
Fenomena Ikan Naik ke Permukaan di Pulau Seribu Bikin Heboh, Ini Penampakannya
Bacaan Doa Petir Saat Menggelegar & Penjelasan Fenomena Alam Ini dari Sisi Islam
CEK FAKTA: Tidak Benar Air Laut di Pantai Pangandaran Surut Usai Gempa Cianjur
Respons Pj Gubernur Heru Ada Anak Buah Absen Rapat Tentang ERP
Sekitar 7 Jam yang laluHeru Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2023: Tradisi Ini Upaya Mewarnai Keberagaman
Sekitar 10 Jam yang laluTiga Nama Calon Sekda DKI akan Diserahkan ke Jokowi, Ini Daftarnya
Sekitar 11 Jam yang laluKelanjutan Wacana ERP Setelah Banyak Ditolak Masyarakat
Sekitar 12 Jam yang laluIni Kriteria Sekda DKI yang Cocok Menurut Pj Gubernur Heru
Sekitar 13 Jam yang laluMRT Nilai Tarif Integrasi Rp10.000 Belum Maksimal, Dishub: Kami Terus Evaluasi
Sekitar 13 Jam yang laluJadi Tuan Rumah, Jakarta Siap Sukseskan Keketuaan ASEAN 2023
Sekitar 15 Jam yang laluDoktrin Dukun Aki: Para TKW Dilarang Beri Tahu Keluarga Saat Pulang ke Tanah Air
Sekitar 22 Jam yang laluCerita di Balik Upaya Heru Bebaskan Lahan Sodetan Ciliwung Berujung Pujian Jokowi
Sekitar 1 Hari yang laluSekejap Bergoyang di Skywalk Kebayoran Lama
Sekitar 1 Hari yang laluKapolda Metro Pamer Street Race Tekan Aksi Balap Liar: Bisa Edukasi Penghobi Motor
Sekitar 1 Hari yang laluTarget Angkut 70 Ribu Penumpang Per Hari, Begini Strategi Dilakukan MRT Jakarta
Sekitar 1 Hari yang laluPemprov DKI Akui Keuangan Jakpro Sedang 'Sakit'
Sekitar 1 Hari yang laluHampir Dua Pekan, Bocah Terakhir yang Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pengakuan Sopir Audi Penabrak Mahasiswi, Ada Izin Ikut Rombongan Polisi
Sekitar 12 Jam yang laluAudi Tabrak Selvi Amalia Bukan Rombongan Polisi, Penetapan Tersangka Hasil Metode TAA
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Kemarahan Ibu Mahasiswa UI, Anak Sudah Tiada Sama Polisi Dijadikan Tersangka
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Anggota Berlutut Minta Maaf ke Kapolres Manggarai Barat Hingga Berpelukan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa Ungkap Kuasa Hukum Bersikeras Pertahankan Kebohongan Ferdy Sambo
Sekitar 9 Jam yang laluVIDEO: Mirip Sambo, Jaksa Nilai Agus Nurpatria Coreng Citra Polri
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Kembali Singgung Kasus KM50 di Sidang Tuntutan Hendra Kurniawan
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sebut Pengacara Sambo Gagal Fokus, Ricky & Kuat Pengikut Setia Berdusta
Sekitar 17 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 1 Hari yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 1 Hari yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 4 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 5 Hari yang laluSetelah Rezaldi Hehanussa Hijrah ke Persib, Ini 3 Pemain yang Tersisa saat Bawa Persija Juara 2018
Sekitar 26 Menit yang laluPrediksi BRI Liga 1 PSM Vs RANS: Saatnya Kembali ke Jalur Kemenangan
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami