Merdeka.com - Polisi belum juga mendapatkan titik terang terkait kasus mutilasi yang dilakukan Mutmainah alias Iin (28) pada dua balitanya. Saat pemeriksaan dilakukan, Iin, tak terlalu banyak bicara, cenderung tertutup.

"Yang jelas korban itu memang introvert ya, tertutup. Jadi kalau ada permasalahan kalau ada beban itu ditanggung sendiri. Dia nggak akan keluarkan itu, sangat-sangat tertutup," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Kamis (6/10).

Setiap ditanya oleh penyidik, kata Awi, keterangan yang disampaikan Iin tak konsisten alias selalu berubah-ubah.

"Wong kita tanya aja masih ngalor-ngidul. Kenapa saya bilang ngalor-ngidul, karena yang bersangkutan ditanya sekarang nanti berubah lagi, berubah lagi, berubah lagi," katanya.

Banyak spekulasi berkembang yang menyebut perbuatan nekat itu karena Iin banyak masalah baik di rumah tangga maupun di lingkungan keluarga. Awi menegaskan, tak mau menduga-duga karena pemeriksaan masih terus dilakukan.

"Dalam kasus ini saya pikir kita tidak perlu saling menyalahkan ya. Karena ini sudah terjadi, dan keadaan itu kan dibangun dari kehidupan berumah tangga. Kita tidak tahu kan apa yang terjadi sehari-hari gimana," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebagai ibu kandung iin begitu keji karena tega memutilasi dua balitanya. Bahkan si bungsu Arjuna (13 bulan) tewas seketika setelah sejumlah bagian tubuhnya di mutilasi.

Kasus ini terjadi di rumah kontrakan pelaku, di Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10) malam. Saat itu suaminya Aipda Deni Siregar memergoki istrinya di samping anaknya yang sudah bernyawa dan bersimbah darah.