Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ibu kota pindah libatkan swasta, Ketua MPR sebut bisa jadi skandal

Ibu kota pindah libatkan swasta, Ketua MPR sebut bisa jadi skandal Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. ©2017 Merdeka.com/Anisyah Yusepa

Merdeka.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan tak sepakat apabila pemindahan ibu kota ke luar Jakarta melibatkan pihak swasta. Sebab, yang dipindahkan merupakan pusat pemerintahan. Seharusnya murni menggunakan uang negara.

"(Libatkan swasta) Bisa jadi skandal. Ya kan? Ada apa. Publik akan tanya, kalau pindah ibu kota, pemerintah dong. Yang dipindahkan pusat pemerintahan. Kalau swasta yang mindahin pusat pemerintahan gimana coba bayangkan pusat pemerintahan dipindahkan oleh swasta," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (7/7).

Dia mengaku, mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke luar Jakarta. Idealnya, pusat pemerintahan seharusnya memang dipisahkan dengan pusat bisnis. Apabila bila benar terealisasi, maka Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis.

Namun, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengingatkan pemindahan ibu kota tak dilakukan dalam waktu dekat. Dia meminta Presiden Joko Widodo terlebih dahulu menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang belum rampung.

"Saya kira pemerintah fokus, utang kita kan sudah banyak. Jalan Tol Sumatera, Jawa belum selesai, irigasi belum selesai. Banyak program-program yang belum. Swasembada, tarif listrik. Banyak PR sedangkan tahun depan sudah masuk tahun politik," tutup Zulkifli.

Sebelumnya, Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan pemerintah bakal mencari skema menguntungkan dalam pemindahan Ibu Kota baru, termasuk melibatkan pihak swasta.

"Yang pasti kita upayakan pemindahan ibu kota ini tidak mengurangi atau membebani anggaran yang harus kita alokasikan untuk pemberian pelayanan dasar kepada masyarakat," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/7).

Nantinya, pihak swasta diberikan wilayah komersial untuk dikelola dalam ibu kota baru. Namun, keputusan tersebut masih menunggu kajian yang selesai pada Desember 2017.

"Itu kita kaji. Nanti kita lihat. Ada wilayah komersial, wilayah pemerintahan, wilayah pendidikan dan segala macam," katanya.

Rudi menambahkan aset-aset negara di ibu kota lama akan dikelola Kementerian Keuangan.

"Pemerintah cari yang paling optimum lah. Kemenkeu akan mengelola gedung-gedung negara dan sekretariat negara," pungkasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Pemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.

Baca Selengkapnya
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya
Begini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran

Begini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran

"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.

Baca Selengkapnya
Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ

Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ

PKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Warga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru

Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya