Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hidup di Jakarta sedikit-sedikit pasti duit

Hidup di Jakarta sedikit-sedikit pasti duit Ilustrasi Uang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Hidup di DKI Jakarta dipikir-pikir mudah buat mendapatkan harta. Pesatnya pertumbuhan membuat orang menghargai apapun dalam segala hal. Artinya akan ada biaya untuk mereka telah dibantu. Rasanya ucapan terima kasih bagi warga DKI tidak ada artinya.

Lihat saja tukang parkir liar. Cukup menunggu kendaraan datang dan menjaganya, mereka terima uang ratusan ribu rupiah saban harinya. Biasanya mereka berjejer dekat pusat perbelanjaan.

Selanjutnya, ada Pak Ogah. Ya, kerjaan ini hampir mirip seperti tukang parkir, namun biasanya mereka berada di persimpangan atau putar balik pada jalan raya. Mereka khususnya mengincar pengendara roda empat, berharap uang receh dari mereka. Bila ogah memberi, tidak sedikit para Pak Ogah itu keluarkan cacian.

Bahkan untuk buang air kecil saja, warga diwajibkan bayar. Bahkan banyak warga membuka usaha toilet umum lantaran dianggap menguntungkan. Hitung saja, per orang bakal dikenakan duit Rp 2.000 untuk buang air kecil. Bila dalam sehari ada 100 orang maka pengusaha toilet ini bakal mengantongi duit Rp 200.000 per harinya.

Mereka biasanya membuka usaha ini pada area banyak didatangi orang, seperti terminal dan lokasi wisata. Meski warga diminta bayaran, namun untuk urusan kebersihan para pengusaha toilet kerap melupakan. Sehingga banyak warga terpaksa memakai toilet kotor dan harus membayarkan harga sudah dibanderol.

Sama halnya seperti toilet, musala saja di Jakarta memakai tarif. Para jemaah usai beribadah dikenai uang Rp 2.000 per orang. Ini terjadi di Musala Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Meski sifatnya sukarela, seseorang di musala itu diminta membayar Rp 2.000 untuk urusan menghadap Tuhan alias salat.

Sesudah menjalankan salat, seorang petugas berseragam safari cokelat tua sudah sigap menjaga di depan pintu keluar musala. Penjaga tersebut duduk di bangku depan meja berukuran 2 X 1 meter, tangan kanannya langsung mengarah ke kotak sumbangan kepada para jemaah usai beribadah. "Uang kebersihannya mas," ucapnya kepada merdeka.com, beberapa waktu silam.

Permintaan ini tentu mendapat protes dari warga. Bima, salah seorang pegawai swasta, dia menyesalkan adanya pemungutan uang Rp 2.000. Padahal niatnya cuma beribadah. "Kecewa sih, masa salat saja diminta bayaran," kata Bima.

Bima berharap, seharusnya urusan menghadap Tuhan tak dibuat susah, apalagi dimintai bayaran. Sebab, hal itu tentu sangat bertentangan dengan nurani. "Saya sih enggak masalah harus bayar Rp 2.000, soalnya enggak setiap hari ke pengadilan, coba kalau karyawan atau orang yang berjualan di sini, bisa tekor," terangnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal

Heru Budi Ingatkan Pendatang Baru ke Jakarta Harus Punya Pekerjaan dan Rumah Tinggal

Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
92 Ribu NIK Warga Jakarta akan Dinonaktifkan, Begini Cara Ajukan Keberatan

92 Ribu NIK Warga Jakarta akan Dinonaktifkan, Begini Cara Ajukan Keberatan

92 ribu NIK itu terdiri dari 81.119 warga yang telah meninggal dunia dan 11.374 warga yang RT-nya sudah tidak ada.

Baca Selengkapnya
Ini Dia PNS Bakal Terima Nominal THR Paling Tinggi se-Indonesia

Ini Dia PNS Bakal Terima Nominal THR Paling Tinggi se-Indonesia

Dengan kemampuan itu, dia menyebut DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk menganggarkan THR dan gaji ke-13.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
Jakarta Tak akan Dapat Dana Otsus Bila RUU DJK Disahkan, Ini Alasannya

Jakarta Tak akan Dapat Dana Otsus Bila RUU DJK Disahkan, Ini Alasannya

Namun ada 12 kewenangan khusus yang akan diberikan kepada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI

Dinilai Paham Masalah Jakarta, KAHMI Jaya Dukung Heru Budi Maju Pilgub DKI

Pj Heru Budi disebut cukup cocok memimpin Jakarta ke depan dan dia paham gimana membangun Jakarta,"

Baca Selengkapnya