Merdeka.com - Rencana menerapkan sistem ganjil genap di Ibu Kota terus mendapat kritikan. Kali ini politisi PKS yang juga rival Jokowi di Pilgub DKI lalu, Hidayat Nur Wahid yang memberikan kritikan.

Menurut Hidayat, ganjil genap harus dibuat aturan dan hal itu berarti Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga harus terkena aturan tersebut.

"Kalau berlaku umum, berarti semuanya akan diberlakukan. Termasuk gubernur dan wakil gubernur. Gubernur mobilnya B 1, ya pada saat genap nanti beliau pakai mobil siapa. Wakil gubernur B 2, berarti saat ganjil nanti pakai mobil siapa?," ujar Hidayat.

Hal ini dia sampaikan usai menghadiri peringatan ulang tahun Taufiq Kiemas yang ke 70 tahun di Balai Kartini, Jakarta, Senin (31/12).

Jokowi sendiri pernah berucap akan menggunakan kendaraan umum bila ganjil genap jadi diterapkan. Namun benarkah janji itu akan dia tepati?

Saat kampanye dulu, Jokowi berjanji tidak akan menggunakan kendaraan dinas dan akan menggunakan kendaraan sewaan Kijang Innova, tetapi hingga hari ini Jokowi lebih sering menggunakan mobil dinas land cruiser.

Jokowi juga berjanji tidak akan menggunakan vooridjer. Hal ini agar bisa merasakan kemacetan di Ibu Kota, tetapi sekarang kemanapun mantan Wali Kota Solo pergi selalu dikawal vooridjer.

Demikian juga dengan janji tidak akan mengambil gaji, ternyata di bulan pertama menjabat janji itu sudah dilanggar. Lalu apakah Jokowi juga akan kembali melanggar janjinya soal ganjil genap?