Merdeka.com - Hendak menjemput temannya, pelajar SMU ditodong di angkutan umum. Uang Rp 400 ribu dan sebuah handphone raib seketika oleh komplotan pelaku.

Diketahui Richie Sambora Sitanggang (16) sore itu hendak pergi latihan basket. Dengan naik Mikrolet M14 jurusan Cilincing-Priok, pemuda yang tinggal di Kalibaru, Cilincing itu, berencana untuk pergi menjemput sahabatnya di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baru beberapa meter angkutan umum itu kembali berhenti, dan naiklah tiga orang lelaki. Komplotan pelaku yaitu Rustani alias Mulik (22) duduk tepat di belakang supir, Amirrudin Tempomena (26) duduk di depan pintu dan eko als ekoy (22) bergelantungan di pintu.

Setelah angkutan umum itu kembali jalan, Amirrudin langsung berpindah tempat duduk di samping Richie. Dengan suara pelan, pemuda yang kesehariannya sebagai nelayan di Cilincing, Jakarta Utara itu meminta uang kepada Richie. Namun ditolak.

Kesal yang diminta tidak diberi, dikeluarkannya sebuah pisau dapur dari balik pinggangnya, dan diketoknya kening Richie sambil meminta penumpang yang lain agar tidak ikut campur urusannya.

"Yang lain diem ya, ini bukan urusan lu semua," ujar Kapolsek Cilincing, Kompol Nahrowi, menirukan ucapan pelaku kepada wartawan, di kantornya, Kamis (4/10).

Mendapat ancaman, ketujuh penumpang yang lain diam tak bergerak. Sementara Amir sibuk mengambil dompet dan handphone pelajar yang baru duduk di kelas satu SMU itu.

"Setelah turun, mereka bertiga langsung naik motor Beat merah dengan nopol B 6504 UVX," kata Nahrowi.

Nahrowi menuturkan kejadian itu seperti sudah dipersiapkan oleh ketiga tersangka. "Beruntung korban masih mengingat nopol motor tersebut, dan hasilnya dua orang dari mereka berhasil kami ringkus saat ini, pada siang tadi masing-masing di jalan Cilincing," tuturnya.

Nachrowi mengatakan dugaan sementara ketiganya melakukan aksi tersebut dalam keadaan mabuk. "Mungkin karena masih kurang, mereka mencari uang tambahan untuk mabuk lagi," katanya.

Dari aksi tersebut, kedua tersangka dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

"Seorang tersangka bernama Eko alias Ekoy masih dalam pengejaran, sementara barang bukti yang sudah kami amankan adalah sebuah sepeda motor Beat, uang Rp 450 ribu dan sebuah handphone bermerk Nokia," tandasnya.