Merdeka.com - Bau tidak sedap muncul dari rumah yang berada di Perumahan Citra Garden Satu Extension, RT 007, RW 015, blok AC5/7, membuat terungkapnya pertama kali jenazah satu keluarga tewas itu ditemukan warga sekitar.
Empat keluarga yang tewas yakni Rudyanto Gunawan (71) selaku ayah, sang istri Renny Margaretha (68), anak bernama Dian (42) dan Budyanto Gunawan (69), ini ditemukan sudah tidak bernyawa pada Kamis (10/11).
Sebelum tercium bau tak sedap yang menyelimuti rumah tersebut hingga ke jalan dan terungkapnya kasus itu oleh warga sekitar, petugas koperasi simpan pinjam ternyata lebih dulu mengetahui adanya mayat di dalam rumah tersebut.
Ketika itu, pegawai koperasi simpan pinjam yang datang pada Mei 2022 silam. Karena Budiyanto ingin menggadaikan sertifikat rumah tinggal tersebut kaget dengan adanya mayat yang diketahui adalah Renny Margaretha yang berada di dalam kamar depan rumah itu.
Akan tetapi, saat itu Dian yang ada di rumah coba meyakinkan dan mengatakan jika Margaretha masih hidup. Bahkan pada pegawai koperasi itu, Dian mengatakan masih sering memberi ibunya susu dan menyisir rambutnya yang rontok semua.
Apa yang diketahui oleh petugas koperasi simpan pinjam itu pun ternyata tidak langsung disampaikan oleh aparat kepolisian. Karena, mayat Margaretha itu baru diketahui oleh polisi setelah warga sekitar yang merasa terganggu dengan aroma tidak sedap di sekitar rumah itu.
Akan tetapi, sebelum diketahui tewas karena aroma yang tidak sedap, warga sekitar perumahan tersebut sempat mengira bahwa keluarga itu telah pindah atau meninggalkan rumahnya.
Hal ini dikarenakan, arus listrik dari rumah itu yang telah diputus oleh petugas PLN yang membuat tidak adanya penerangan pada rumah tersebut, pada 9 November 2022, serta sudah tidak melihat lagi para korban.
Tak hanya itu saja, Asiung yang merupakan Ketua RT setempat dan kebetulan tinggal persis berhadapan dengan rumah korban mengaku, salah satu pihak keluarganya sempat melihat adanya mobil box yang terparkir di halaman atau teras rumah korban.
Karena dari dua hal itu lah, yang membuat warga tidak curiga jika satu keluarga tersebut tidak bernyawa. Meski sempat tidak curiga, namun aroma yang kurang sedap itulah kemudian membuat warga sekitar menjadi penasaran hingga terganggu.
Untuk menghilangkan rasa penasaran tersebut, warga pun sempat melaporkan kepada Asiung. Namun, laporan itu tidak langsung direspon olehnya karena adanya suatu kegiatan.
Laporan itu, baru diresponnya pada Kamis (10/11). Ketika itu, ia dengan perangkat keamanan lingkungan rumah tersebut mencoba untuk masuk ke dalam rumah korban dengan cara mendobrak pintu pagar warna oren yang nampak berdiri kokoh dengan menggunakan besi linggis.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah tersebut, mereka langsung menuju ke jendela kamar depan. Dimana jasad Dian pertama kali dilihat olehnya dengan kondisi kamar yang gelap. Mengetahui hal itu, kemudian mereka menghubungi Polsek Kalideres.
Setelahnya, petugas pun datang ke lokasi atas laporan yang diterimanya itu. Selanjutnya, petugas langsung mengerjakan tugasnya yakni mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta melakukan penyelidikan.
Saat itu, Rudyanto ditemukan berada di ruang kamar belakang dengan posisi ditidurkan di atas tempat tidur. Sedangkan, untuk Renny serta anaknya yaitu Dian berada di kamar depan dengan posisi di atas tempat tidur. Selanjutnya, untuk Budyanto ditemukan di ruang tamu dengan posisi bersandar di sofa.
Singkat cerita, polisi yang saat itu melakukan penyelidikan sempat menyebut, tidak ditemukannya sisa makan pada lambung keempat jenazah itu. Hal ini diketahui berdasarkan hasil penyelidikan sementara atas kasus tersebut.
Dari temuan polisi itu lah, kemudian membuat geger dan menghebohkan warga. Karena, satu keluarga yang tewas itu sempat diduga atau dikira meninggal dunia akibat kelaparan.
Namun, berjalannya waktu, polisi pun menemukan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian tersebut seperti bedak, lilin, buku-buku mantera hingga kemenyan. Ternyata, dari bukti awal itulah yang perlahan dugaan kelaparan itu mulai memudar.
Terlebih lagi, salah seorang warga sekitar sempat mengetahui atau melihat keluarga tersebut pernah membeli makanan dengan menggunakan jasa ojek online pada Oktober 2022.
Selain itu, terkait dengan temuan barang bukti di lokasi kejadian. Pihak kepolisian sempat menduga keluarga tersebut mempunyai aktivitas ritual tertentu yakni sekte apokaliptik.
Meski begitu, polisi tidak mudah untuk menyakini hal itu. Polisi terus melakukan penyelidikan, dengan melibatkan sejumlah ahli dan Tim Laboratorium Forensik yang sejak awal ikut mengawal kasus tersebut.
Di tengah-tengah penyelidikan, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi mengaku, sempat mengalami kendala dalam proses penyelidikan tersebut.
"Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi, saya kira ini mengganggu proses penyelidikan kami, baik itu kedokteran forensik maupun yang lain," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11).
Meski begitu, polisi tetap berusaha untuk mengungkap kasus kematian empat orang tewas tersebut. Selama proses penyelidikan berlanjut, ternyata kembali adanya fakta baru yakni ditemukannya feses dari jenazah korban.
Tak hanya itu, berdasarkan hasil Laboratorium Forensik juga mengetahui urutan kematian pada empat jenazah tersebut. Untuk jenazah yang pertama meninggal yakni Rudyanto, kemudian dilanjutkan Margaretha, setelah itu Budyanto dan terakhir Dian.
Lalu, untuk penyebab kematian Rudyanto adalah penyakit saluran pencernaan dan Renny adalah kelainan pada payudara. Sedangkan, untuk Budyanto mengalami serangan jantung akut.
Ternyata, dari hasil Laboratorium Forensik itu juga menyimpulkan adanya beberapa poin dari hasil penyelidikan yang dilakukannya.
Pertama, tidak ditemukan adanya kerusakan di akses-akses masuk dan keluar rumah lokasi kejadian. Kedua, tidak ditemukannya percikan-percikan darah di rumah tersebut.
Selain itu, tim forensik juga tidak menemukan ada DNA lain selain keempat korban yang terdiri dari ayah, ibu, paman dan anaknya pada rumah itu.
Selain itu, pemeriksaan forensik juga dilakukan dengan mengecek organ tubuh para korban. Dipastikan pula, tidak ada bahan-bahan beracun atau berbahaya pada tubuh keempatnya seperti pestisida, arsen, sianida dan obat-obatan bahaya lainnya.
Meskipun memang, pada tubuh korban Renny Margaretha memang ditemukan bekas kandungan obat kanker payudara yang dia konsumsi yakni Tamoxifen. Identik dengan cairan yang ditemukan di lokasi.
Dari beberapa bukti yang ditemukan itulah yang kemudian menyakini dan membuat polisi memastikan tidak adanya peristiwa pidana. Sehingga, membuat kasus ini pun ditutup dan dilakukan proses pengembalian jenazah.
"Sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga setelah penyelidikan nanti akan diantarkan untuk proses selanjutnya," kata Dir Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi, kepada wartawan dikutip, Sabtu (10/12).
Meski tak menjelaskan secara rinci, namun dalam waktu dekat proses penyerahan jenazah akan dilakukan. Di mana keempat jenazah saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati Jakarta Timur
"Dari pihak keluarga privasinya tidak ingin diganggu," jelasnya. [rhm]
Baca juga:
Potret Isi Rumah Kalideres, 4 Anggota Keluarga Tewas Kondisi Mengerikan
Aktivitas Terakhir Dian saat 3 Anggota Keluarga jadi Mayat di Kalideres
Merunut Rentang Waktu Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Akhir Cerita Maut di Rumah Kalideres
Kasus Ditutup, Polisi Koordinasi Pengembalian Jenazah Sekeluarga Tewas di Kalideres
Polisi Ungkap Kendala Penyelidikan Kasus Sekeluarga Tewas Kalideres
Advertisement
Permukiman Padat di Jaksel Terbakar, 41 Warga Kehilangan Tempat Tinggal
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Masih Tunggu Jawaban Kejati DKI Terkait Berkas Mario Dandy dan Shane Lukas
Sekitar 2 Jam yang laluSatpol PP DKI Razia 40 Lokasi Penjualan Miras Ilegal, 1,627 Botol Disita
Sekitar 4 Jam yang laluSopir Pajero Lempar Botol dan Terobos Lampu Merah di Jaksel, Pelaku Diburu Polisi
Sekitar 6 Jam yang laluKasus Narkoba Teddy Minahasa, Mantan Kapolsek Kalibaru Dituntut 17 Tahun Penjara
Sekitar 7 Jam yang laluDiperiksa Polisi, Amanda Bawa Bukti Dugaan Fitnah Dilakukan Mario Dandy
Sekitar 8 Jam yang laluDituntut 20 Tahun Penjara, AKBP Dody Prawiranegara Ajukan Justice Collaborator
Sekitar 9 Jam yang laluDody Prawiranegara Dituntut 20 Tahun Penjara Terkait Kasus Narkoba Teddy Minahasa
Sekitar 10 Jam yang laluPotret Kompak Istri dan Ibu Saksikan Langsung Sidang Tuntutan AKBP Dody Prawiranegara
Sekitar 11 Jam yang laluMudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Ditutup Sementara, Dibuka Lagi Jika Kuota Tersedia
Sekitar 12 Jam yang laluTembok Roboh Timpa Pekerja, Dua Orang Luka dan Satu Meninggal Dunia
Sekitar 16 Jam yang laluJabat Komisaris, Azas Tigor Diharapkan Lakukan Hal Penting Ini di LRT
Sekitar 1 Hari yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 5 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 8 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 8 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 10 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1: Arema FC Vs Bali United di Vidio
Sekitar 3 Jam yang lalu2 Faktor yang Bikin Pertemuan Arema FC Vs Bali United di BRI Liga 1 Kerap Berjalan Sengit
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami