Hati-Hati Kalau Menyeberang di JPO Halte Bus Universitas Indonesia
Merdeka.com - Di DKI Jakarta ini masih adanya JPO yang masuk dalam kategori kurang layak untuk digunakan oleh para pejalan kaki untuk menyeberang. Padahal, JPO menjadi pilihan para pejalan kaki untuk menyeberang ke tempat berikutnya selain melalui zebra cross.
Salah satu JPO yang kurang layak untuk digunakan yakni di kawasan Universitas Indonesia (UI), Jakarta Selatan. Atau tepatnya berada di samping persis halte Bus Transjakarta UI.
Eko (35) salah seorang warga sekitar yang berjualan tepat di bawah JPO ini mengaku, banyak orang yang sering kali menanyakan kepada dirinya terkait JPO tersebut. Apakah masih bisa digunakan apa tidak.
"Banyak (yang nanya) kadang-kadang mau naik (JPO) tanya dulu, bang ini masih digunain enggak, kayak begitu. Terus saya bilang masih bisa, enggak ada lagi kan buat nyeberang di sini (UI) cuma ini doang satu-satunya," kata Eko saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi, Kamis (29/11).
Pantauan merdeka.com, banyak lubang pada JPO tersebut. Bukan hanya pada bagian alasnya saja, tetapi juga pada bagian atap JPO yang sudah mulai bolong. Otomatis, air hujan akan gampang masuk atau menetes ke JPO.
Terlebih, ada tiang penyanggah yang sudah mulai kropos atau rapuh. Untuk warna tiang-tiangnya sendiri pun sudah mulai memudar dan berganti warna dari warna silver menjadi cokelat alias karat.
Baru Diperbaiki
Apalagi, JPO tersebut bukan hanya berada di atas jalan raya saja. Tetapi juga berada di atas jalur kereta api atau kereta listrik yang masih aktif untuk digunakan.
Menurutnya, JPO tersebut sudah pernah diperbaiki beberapa bulan yang lalu. Namun, JPO tersebut masih nampak terlihat banyaknya lubang yang sehingga kurang layak untuk digunakan.
"(Terakhir dibetulin) Tahun ini lah, tetapi saya lupa bulannya. Enam bulan yang lalu kalau enggak salah betulinnya. Ada sekitar enam orang yang betulinnya dari petugas PPSU baju kuning, bawa peralatan las, terus buat atap spandek," ujarnya.
Ia pun ingin agar JPO tersebut segera diperbaiki oleh Pemerintah. Karena, agar pejalan kaki bisa lebih nyaman dan aman ketika menggunakan JPO tersebut.
"Aturan mah sudah harus diperbaiki, kan sudah beberapa puluhan tahun, sudah lama sekitar 20 tahunan lebih lah. Banyak orang pada takut yang nyeberang, ngelihatnya juga kayak enggak layak pakai. Posisinya apalagi di atas rel," ungkapnya.
Ngeri Banyak yang Bolong
Selain itu, salah seorang mahasiswa UI yang bernama Adi (23) ini mengaku, pernah merasa seram untuk menggunakan JPO tersebut. Meskipun dirinya sudah terbiasa melewati JPO itu.
"Saya setiap hari gunain JPO UI. Tetapi emang dulu itu banyak yang bolong-bolong, lebih parah. Sekarang-sekarang biasa saja sebenarnya cuma ngeri saja masih ada yang bolong," ujar Adi.
Kendati demikian, ia ingin agar JPO tersebut dapat segera diperbaiki sebagaimana mestinya. Apalagi, JPO ini dekat dengan salah satu Universitas besar yang ada di ibu kota.
"Sebenarnya banyak yang bolong dulunya, cuma sudah banyak yang diperbaiki. Cuma dari segi bahan-bahannya kaya kurang layak, padahal ini deket Kampus UI. Jadi kurang bagus aja dilihat, masih agak mengkhawatirkan," ucapnya.
Adi berharap agar pemerintah dengan segara memperbaiki JPO tersebut, terutama dalam pemilihan bahannya. Karena, dengan bahan tersebut sudah ada beberapa orang yang ia lihat terjatuh di saat hujan turun.
"Harusnya pemerintah enggak perlu bikin yang bagus-bagus di pusat kota, cuma di pinggiran kayak begini apalagi dekat kampus dan daerah satelit begini jadi lebih diperbaiki, dibuat lebih bagus lagi, bangunannya diperkuat, diperkokoh. Enggak cuma di daerah tengah kota, SCBD atau daerah-daerah wisata gitu lah," harapannya.
"Karena ini kan konstruksinya dari besi ya, jadi kalau musim hujan yang ngeri. Pernah beberapa kali juga lihat ada yang mau kepleset, saya juga pernah ngalamin tetapi enggak sampai jatuh yang parah begitu. Itu yang pas sampai hujan, yang mengkhawatirkan seperti itu. Untuk bahan konstruksi kalau masih logam enggak apa-apa, cuma konstruksinya harus diperkuat," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Driver Ojol Banyak yang Batuk dan Sesak Napas
Driver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Baca SelengkapnyaBocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Depok Hujan Disertai Angin Kencang, Baliho 10 Meter Roboh Menimpa Mobil
Depok Hujan Disertai Angin Kencang, Baliho 10 Meter Roboh Menimpa Mobil
Baca SelengkapnyaDiperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya
ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Percikan Api Berujung Kobaran Hebat Bakar Bus Pahala Kencana Bikin Panik Penumpang
Bus mengangkut 34 penumpang dan semuanya dinyatakan selamat
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaTak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca Selengkapnya