Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil survei 51,9 persen, Ahok sebut karena gayanya yang suka marah

Hasil survei 51,9 persen, Ahok sebut karena gayanya yang suka marah ahok di merdeka.com. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari peluangnya kembali menjabat untuk periode kedua masih diragukan, sehingga ia tak ingin sesumbar. Pernyataan Ahok ini merespon hasil survei Charta Politika yang dirilis Rabu (30/3).

Dari hasil survei, tingkat elektabilitas Ahok ternyata berbanding terbalik dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja yang selama ini ia kerjakan. Tingkat kepuasan tersebut mencapai angka 82 persen, sedangkan elektabilitasnya hanya sekitar 51,9 persen. Sehingga Ahok menyebut kejadian ini adalah anomali dalam dunia politik.

"Saya enggak tahu, cuma baca dari berita. Ini ada anomali. Biasa ada kepuasan kinerja kamu, elektabilitasnya mengikuti. Jadi ini enggak," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (31/3).

Melihat hal ini, Ahok menduga ada faktor primodialisme yang mempengaruhi hasil survei yang didapatnya. Dia mensinyalir sisi kepribadian dan karakter Ahok yang sering marah dan meledak-ledak menjadi alasan dirinya hanya mendapat suara 51,9 persen.

"Mungkin ada faktor primordial ada yang enggak suka gaya saya yang marah. Itu banyak faktor," tegas mantan politisi Gerindra ini.

Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara langsung kepada responden. Jumlah sampel sebanyak 400 orang di 5 wilayah di DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Sementara, untuk pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya