Merdeka.com - Hampir satu pekan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menaikkan tarif baru kereta Commuter Line untuk semua tujuan. Alasan kenaikan katanya sudah sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Satu bulan sebelum kenaikan, rencana PT KCJ ini sudah mendapat protes dari berbagai pihak, terutama pengguna Commuter Line. Mereka merasa perusahaan tidak perlu menaikkan tarif sebesar Rp 2.000 karena masih banyak kekurangan.

"Sekarang ini naik Commuter seperti naik bus PPD, kumuh, kotor, rute berantakan jadwal amburadul sehingga belum layak naik," ujar Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan kepada merdeka.com.

Menurut Tigor, seharusnya PT KAI Commuter Jabodetabek memperbaiki terlebih dahulu pelayanannya kepada para pengguna Commuter Line. Setelah itu, baru Commuter Line harga tiketnya layak naik.

Harapan ada perbaikan pelayanan setelah ada kenaikan tiket, masyarakat kemarin malah dibikin geram karena kereta Commuter Line yang sehari-hari mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Beberapa gerbong rangkaian kereta malah keluar jalur saat hendak berangkat menuju Jakarta.

Kecelakaan itu terjadi di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat kemarin pagi. Akibatnya, banyak orang yang bekerja di Jakarta terpaksa bolos dan terlambat menuju Jakarta.

Apalagi, evakuasi membutuhkan waktu lama. Sekitar 8-9 jam.

Gerbong kereta yang menabrak peron dan mesin Commuter Electronic Ticketing (Commet) di Stasiun Cilebut, Bogor, itu juga mengacaukan lalu lintas kereta dari Jakarta menuju Bogor. Kereta tidak bisa lewat karena jalurnya tidak bisa dilalui.

Kemarin, warga Bogor yang hendak menuju Jakarta harus naik kereta dari Stasiun Bojong Gede. Prosesnya juga panjang, warga harus naik moda transportasi lain menuju Bojong Gede. Lagi-lagi masyarakat yang dirugikan akibat kecelakaan ini.

Ada dugaan, anjloknya gerbong Commuter Line karena rel kereta rusak. Namun dugaan ini dibantah oleh Kahumas PT KAI Daops I Jakarta, Mateta Rizalulhaq.

"Sementara kondisi rel masih bagus dan layak di gunakan" kata Mateta di Stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10).