Harapan Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Minta Rumahnya Dibangun Lagi
Merdeka.com - Pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) lalu, sebagian warga yang rumahnya hangus terbakar masih bertahan di tempat pengungsian.
Sebagian dari mereka yang kehilangan tempat tinggal, mengaku tak tahu harus ke mana. Warga pun berharap rumah mereka bisa dibangun kembali seperti sedia kala.
"Kita berharap di sini tuh rumah kami dibangunkan kembali seperti sedia kala," ucap Frengky, Ketua LMK RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, pada Selasa (14/3).
Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab Pertamina. Frengky meminta kepada pihak Pertamina untuk bantuan yang layak kepada warga terdampak. Maupun warga yang ditinggalkan oleh keluarganya.
"Ya kalau nyawa sebenarnya kan gak ada nilainya, tapi minimal ada pergantian yang layak sebagai bentuk tanggung jawab mereka," imbuhnya.
Diketahui, sampai saat ini pihak pertamina sudah memberikan tanggung jawab terhadap korban luka bakar, dan menyediakan transportasi mobil jenazah kepada korban yang meninggal dunia.
Menurut informasi yang di dapatkan hari ini dari ketua RW setempat, Frengky menyampaikan bagi yang pengontrak, sementara menempati kontrakan terlebih dahulu selama 3 bulan. Biaya sewa kontrakan tersebut ditanggung oleh PT Pertamina.
“Informasi hari ini, pak RW bilang untuk pengontrak untuk sementara harus mencari kontrakan dulu selama 3 bulan,” Tutupnya.
Korban Kebakaran Depo Pertamina akan Difasilitasi Kontrakan Selama 3 Bulan
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana, mengatakan warga Tanah Merah yang rumahnya terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sementara bakal difasilitasi kontrakan untuk tiga bulan ke depan. Saat ini, korban terdampak kebakaran masih menempati pengungsian.
Menurutnya, biaya kontrakan disediakan pihak Pertamina. Tetapi, dia belum mau merinci lokasi pastinya.
"Nyebar, di sekitar situ (Depo Pertamina Plumpang)," ujarnya.
Ali menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan terlebih dahulu terhadap warganya yang menjadi korban kebakaran hebat pada Jumat (3/3) lalu. Namun untuk berapa banyak warga atau kepala keluarga (KK) yang akan direlokasi ke rumah kontrakan, ia belum dapat memperkirakan.
"Lagi dihitung hari ini, kalau ada yang mau ngontrak, dikontrakin. Ada yang nggak mau ngontrak, mungkin pindah ke rumah saudaranya. Jadi kalau jumlah korban misalnya 100, belum tentu semuanya mau," jelas dia.
Reporter Magang: Shifa Az Zahra
(mdk/syf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaKKP akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo), di Pantai Ancol Plengsengan.
Baca SelengkapnyaWarga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaBupati mengaku tidak ada persiapan khusus untuk ini.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, pemiliknya ternyata sosok yang pernah bekerja keras sebagai TKW di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnya