Hancur Karir Kuncoro Wibowo, Jabat Dirut TransJakarta 2 Bulan Kini Tersangka Korupsi
Merdeka.com - Nama Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) M. Kuncoro Wibowo tengah menjadi perbincangan. Kuncoro diduga terlibat kasus korupsi bantuan sosial (bansos) beras untuk Program Keluarga Harapan (PKH) di Kementerian Sosial (Kemensos).
Kuncoro saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penetapan tersangka disampaikan tidak lama setelah Kuncoro mengajukan pengunduran dirinya sebagai Dirut Transjakarta. Kuncoro hanya memimpin Transjakarta selama dua bulan.
Mulanya, Kuncoro menjabat Direktur Utama Transjakarta pada Rabu (11/1), menggantikan Yana Aditya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjelaskan, pergantian kepengurusan ini guna melakukan penyegaran dalam jajaran pengurus PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Setelah dua bulan menjabat, Kuncoro memutuskan untuk mengundurkan diri. Kabar pengunduran diri itu tersebar pada Senin (13/3). Keesokan harinya, Selasa (14/3), Transjakarta mengkonfirmasi kabar tersebut. Kuncoro resmi mengundurkan diri pada Senin (13/3). Namun, Transjakarta enggan membeberkan alasan di balik pengunduran diri tersebut.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri meminta awak media untuk bertanya alasan pengunduran diri Kuncoro ke Pemprov DKI.
Akhirnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan alasan pengunduran diri Kuncoro. Heru mengatakan, Kuncoro mengundurkan diri karena masalah kesehatan.
"Katanya ngundurin diri. (Alasannya) urusan kesehatan atau apa," kata Heru di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/3).
Berbeda dengan Heru, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, alasan Kuncoro Wibowo mundur sebagai Dirut Transjakarta karena keluarga. Namun, Ismail tak menjelaskan lebih lanjut alasan keluarga yang dimaksud tersebut.
"Saya sempat menanyakan terkait alasan pengunduran dirinya. Kalau enggak salah (alasan) pribadi atau keluarga, keluarga kalau enggak salah. Kayaknya itu saja, saya enggak baca suratnya persis," kata Ismail ketika dihubungi wartawan.
Meskipun demikian, di hari yang sama, Pemegang Saham PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyetujui pengunduran diri M. Kuncoro Wibowo melalui Keputusan Para Pemegang Saham di Luar RUPS.
Para pemegang saham juga mengangkat Mohamad Indrayana yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik dan Digital sebagai Plt Direktur Utama sampai dengan diangkatnya Pejabat Direktur Utama definitf.
Di saat yang bersamaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan bahwa pihaknya mencekal Kuncoro ke luar negeri selama enam bulan, terhitung sejak Februari hingga Agustus 2023.
Pada Rabu (15/3) lalu, KPK memulai penyidikan baru terkait dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020-2021 di Kementerian Sosial.
Ternyata, nama Kuncoro Wibowo muncul dalam kasus ini. Adapun Kuncoro pernah menjabat selaku Dirut PT BGR Logistic yang menjadi salah satu perusahaan penyalur bantuan sosial (Bansos) Covid-19.
Tak lama kemudian, KPK mengkonfirmasi bahwa Kuncoro sudah ditetapkan jadi tersangka. "Iya (M. Kuncoro Wibowo jadi tersangka kasus korupsi bansos)," kata Ali melalui pesan singkat, Rabu (15/3).
Karir Kuncoro Wibowo
Perjalanan karir Kuncoro sebelum menjabat Dirut TransJakarta pun terbilang moncer. Dia memiliki banyak pengalaman di bidang IT dan teknologi.
Dilansir dari akun LinkedInnya, ia menjabat sebagai Manager VAS and Switching Design Engineering PT Excelcomindo Pratama pada 1995-2005. Kemudian, Kuncoro menjabat sebagai GM Network Planning and Engineering PT Natrindo Telepon Selular (Axis) pada April 2005-April 2007.
Selanjutnya, ia menjadi Group Head NOC and Field Operations PT Mobile-8 Telecom (April 2007-Oktober 2009), EVP Sistem Informasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Oktober 2009-Juni 2012), dan Direktur SDM, Umum, dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Juni 2012-September 2016).
Masih di PT Kereta Api Indonesia (Persero), ia selanjut menjabat sebagai Direktur Komersial dan Teknologi Informasi (September 2016-Agustus 2017). Lalu, Staff Ahli IT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Agustus 2017-Agustus 2018).
Kemudian, ia menjadi Direktur Utama PT BGR Logistics pada September 2018-Desember 2021. Lalu, ia berkarir di PT ACE Hardware Indonesia sebagai Chief Technology Officer (Desember 2021-Agustus 2022).
Saat memimpin BGR, Kuncoro mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Anugerah BUMN 2019 sebagai CEO Visioner Terbaik kategori Emerging BUMN dan BUMN Emerging dengan Inovasi Teknologi Terbaik Pertama di Jakarta.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Bakal Panggil Zulhas Buntut Pernyataan Bansos Berasal dari Jokowi
DPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari
Baca SelengkapnyaDico Ganinduto Dinilai Bangun Kendal dengan Kebijakan Populis dan Terukur
Dari sisi birokrasinya juga cukup bersih, sehingga perilaku-perilaku koruptif pejabat di Kabupaten Kendal relatif minim
Baca SelengkapnyaDitetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaEks Wali Kota Banjar Sutrisno Cicil Uang Pengganti Kasus Korupsi Rp958 Juta
Uang cicilan dari terpidana kasus korupsi pengaturan lelang di Kota Banjar itu disetorkan KPK ke negara.
Baca SelengkapnyaKPK Dalami Dugaan Korupsi Proyek Tol Trans Sumatera: Sudah Ada Tersangka
KPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan lahan Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) oleh BUMN PT Hutama Karya pada tahun anggaran 2018-2020.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Anies-Cak Imin Bongkar Temuan Intervensi Bansos di Balik Tingginya Suara Prabowo-Gibran
Timnas AMIN mengungkapkan temuan intervensi program bantuan sosial (bansos) untuk menaikkan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik
Bansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKPK usut Korupsi Dana Insentif Pegawai BPPD Sidoarjo, Ini Kata Bupati
Disinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca Selengkapnya