Merdeka.com - Modus dan fenomena baru kejahatan semakin beragam. Salah satunya seperti yang dilakukan Radhe Dadang Suhendar (33) kepada pacarnya, Sinta (25). Dengan berdalih bisa membuka aura agar korban bisa mendapatkan kelancaran dalam pekerjaannya, pelaku berhasil menguras harta benda korban.

Pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai terapis berhasil menguras harta setelah membius korban. Salah satu barang korban yang dibawa kabur pelaku, perhiasan emas dijual dengan harga Rp 27.000.000.

Pembiusan terjadi pada Rabu (31/10) sekitar pukul 07.00 WIB di rumah kos di Jalan Jelambar Baru Raya, nomor 5, Tambora, Jakarta Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi mengatakan, korban melaporkan tindak kejahatan tersebut ke Polres Jakarta Barat pada 29 Oktober.

"Yang bersangkutan merupakan korban kejahatan di mana yang bersangkutan diberikan kopi, ditunjukkan jenglot ini yang merupakan benda keramat, bisa membuka aura, memperlancar rejekinya," katanya, Jumat (16/11).

Namun sesudah meminum kopi dan mencium jenglot, korban langsung pingsan. "Begitu sadar barang-barangnya hilang," ujar Hengki. Akibat pembiusan tersebut, korban pingsan selama tiga hari.

Hengki menambahkan, kejahatan dengan menggunakan jenglot dan pembiusan merupakan modus dan fenomena baru. "Kami akan kembangkan dan pasti banyak lagi korban lainnya," katanya.

Seminggu sebelum kejadian, pelaku juga pernah mengambil uang dari ATM korban sebesar Rp. 12.000.000.

Selang tiga hari sesudah kejadian, kata Hengki, pelaku ditangkap di daerah Kebon Jeruk. Pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Tindak pidana Pencurian Dengan Kekerasan, dengan ancaman hukuman selama sembilan tahun.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu jenglot, uang tunai sebesar Rp. 1.300.000, satu unit handphone BlackBerry, satu unit handphone Cherry, satu unit power bank, dan satu unit TV merk Sharp.