Fraksi PDIP di DPRD DKI Kritik Anies Soal Baliho Rizieq Hingga Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Fraksi PDI Perjuangan DKI mengkritisi sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang tidak menertibkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab. Akibatnya, TNI Harus turun tangan mencopot baliho bergambar Rizieq itu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI, Gembong Warsono, mengatakan pencopotan baliho Rizieq seharusnya dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak dahulu. Sebab, pemasangan baliho tersebut tidak mendapat izin sehingga melanggar Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Reklame.
"Bahwa Gubernur Anies Baswedan selaku kepala daerah harus menjadi panglima dalam penegakan hukum nasional maupun lokal," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (23/11).
Gembong justru mengapresiasi tindakan tegas Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang memerintahkan anggotanya membantu kepolisian mencopot baliho Rizieq. Menurutnya, langkah tersebut sudah sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Bab IV pasal 7 Ayat 9 sampai 10 yang berbunyi tugas pokok TNI membantu pemerintah daerah dan kepolisian dalam rangka keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Artinya dalam hal tugas TNI, selain operasi militer untuk perang, juga dapat melakukan tugas operasi militer selain perang," sambungnya.
Gembong kemudian menyinggung soal penanggulangan Covid-19 di DKI Jakarta. Dia meminta Anies Baswedan menegakkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.
"Sesuai dengan amanat Perda tersebut, Gubernur Anies Baswedan diberikan kewenangan untuk melaksanakan upaya terpadu penanggulangan Covid-19, melakukan pemeriksaan, pelacakan, isolasi dan pengobatan terhadap penderita, melakukan pengawasan aktivitas atau kegiatan masyarakat, melakukan penegakan disiplin kepatuhan protokol pencegahan Covid- 19," jelasnya.
Bila mengalami kendala dalam menerapkan Perda tersebut, Gembong menyarankan Anies Baswedan meminta dukungan aparat. Terutama dalam menindak pihak yang melanggar protokol kesehatan.
"Pemda DKI Jakarta jangan ragu meminta dukungan aparat apabila di dalam upaya penegakan hukum mendapatkan gangguan dan hambatan dari pihak mana pun, sebab semua orang sama di hadapan hukum," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu usai Serang Prabowo soal Lahan 340 Ribu Hektare di Debat Capres
Anies dilaporkan atas dugaan menyerang pribadi Prabowo Subianto terkait lahan HGU 340 ribu hektare
Baca SelengkapnyaAnies Akui Sepaham dengan PDIP soal Demokrasi dan Konstitusi, Sinyal Gabung di Putaran Dua?
Anies Baswedan menyatakan sepaham dengan PDIP soal menjaga konstitusi dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaPDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Baswedan Tahu Dipolisikan Gara-Gara Akronim AMIN
Anies menyerahkan penanganan kasus dugaan penistaan agama tersebut kepada aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaAnies Beri Sinyal Gandeng Kubu Ganjar Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Anies menilai dengan adanya inisiatif hak angket, proses di DPR bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDidukung Surya Paloh jika Ingin Maju Pilkada DKI, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Nilai Pemilu Bukan Seperti Sepak Bola: Kompetisi Demokrasi, Dampaknya pada Kebijakan
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca Selengkapnya