Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Nur Afni Sajim menanggapi Manajer Holywings yang menyatakan bahwa pihak manajemen tidak mengetahui soal promosi miras menggunakan nama Muhammad dan Maria yang dilakukan stafnya.

General Manager Project Holywings Yuli Setiawan sebelumnya mengaku kecolongan terkait promo alkohol gratis bermuatan SARA tersebut. Pihak manajemen saat ini masih mendalami motif tim promosi memakai nama Muhammad dan Maria pada program promo alkohol gratis tersebut.

"Kok bisa tanpa sadar, kepikiran (menggunakan nama Muhammad dan Maria), bapak sehat jasmani dan rohani? Kan begitu," kata Afni dalam rapat dengan manajemen Holywings di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (29/6).

Nur Afni Sajim secara tegas menyatakan tidak habis pikir dengan yang dilakukan oleh pihak Holywings. Dia juga tidak bisa terima dengan pernyataan General Manager Project Company Holywings Yuli Setiawan yang dinilainya tak masuk akal.

"Saya tidak tahu ya, kok bapak bisa bikin promosi, kok kepikiran yang tadi bapak sampaikan. Kok namanya Muhammad dan Maria. Saya tidak tahu bapak lagi kepikiran apa tanpa bapak sadari itu pelecehan agama," kata Afni.

Dia bahkan meragukan izin Holywings yang dianggap penuh ketidakjelasan. Afni pun mengusulkan kepada pimpinan rapat Komisi B agar menindaklanjuti soal perizinan Holywings dengan mendatangi outlet yang ada di DKI Jakarta.

"Kita datangi semua outlet Holywings. Kita lihat manajemen Holywings, karena izin dasarnya dulu harus kita cek," ujar dia.

Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat untuk membahas monitoring dan evaluasi operasional dan perizinan tempat hiburan atau penjelasan kasus Bungkus Night dan Holywings.

Dalam rapat ini, Komisi B mengundang sejumlah pihak terkait termasuk manajemen restoran dan bar Holywings. General Manager Project Holywings Yuli Setiawan hadir mewakili Holywings dalam rapat ini dan dicecar sejumlah pertanyaan terkait promosi miras yang dilakukan sebelumnya.

Yuli mengaku kecolongan atas promo alkohol gratis bermuatan SARA tersebut. Menurut Yuli, pihak manajemen saat ini masih mendalami motif tim promosi memakai nama Muhammad dan Maria pada program promo alkohol gratis tersebut.

Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com