Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disdik DKI Tegaskan Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah Sejak PTM

Disdik DKI Tegaskan Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah Sejak PTM Uji coba pembelajaran tatap muka di Tangerang. ©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Putoyo mengatakan, selama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) periode April-Juni tidak ada laporan sekolah menjadi klaster penularan Covid-19. Uji coba PTM sempat dihentikan periode Juli-Agustus akibat terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 varian Delta.

"Enggak ada, belum ada klaster di sekolah," katanya di Jakarta, Kamis (23/9).

Dia mengaku terkejut dengan hasil survei dari Kemendikbud Ristek, bahwa 25 sekolah di Jakarta menjadi klaster penularan Covid-19. Untuk itu, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi klaster sekolah.

"Iya belum tentu, kalau 1 kan belum tentu dari situ (sekolah) tapi kalau ada beberapa dan selalu jika ada kayak gitu kita langsung koordinasi dengan Dinkes melalui Puskesmas setempat dan langsung dikejar ke mana, karena memang sumbernya bisa jadi bukan dari PTM," jelasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, terdapat 610 sekolah di Jakarta menggelar uji coba tatap muka, dengan rincian;

1. Uji coba terbatas pembelajaran campuran tanggal 7 April 2021 : 85 sekolah2. Uji coba tahap 1 pembelajaran campuran tanggal 9 Juni 2021 : 138 sekolah3. PTM terbatas Agustus 2021 : 372 sekolah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya pernah mengatakan sejak uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah pada 30 Agustus 2021, belum ada laporan penularan kasus positif Covid-19. Dia berharap, selama uji coba PTM, tidak menimbulkan klaster penularan virus.

"Kita baru menjalani 10 hari, sejauh ini Alhamdullilah tidak ada kasus penularan yang terjadi. Tapi tentu kita pantau," ucap Anies usai meninjau pelaksanaan PTM di beberapa sekolah bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Rabu (8/9).

Anies sepakat dengan pernyataan Ma'ruf, bahwa selama PTM, sekolah turut aktif memantau kehadiran peserta didiknya. Dengan batasan maksimal 50 persen kapasitas, jangkauan sekolah untuk memantau kehadiran peserta didiknya dapat dilakukan dengan mudah.

"Bila ada anak dua hari berturut-turut tidak masuk sekolah maka sekolah harus mencari tahu apa yang terjadi pada anak itu. Bila ada kasus, mereka otomatis tidak masuk. Jadi jumlah siswa yang tidak terlalu banyak untuk ikut PTM itu 50 persen diharapkan memudahkan sekolah untuk memantau anak-anaknya," imbaunya.

Sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melaporkan terdapat 25 sekolah di DKI Jakarta yang menjadi klaster penularan Covid-19 selama gelaran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu terungkap dalam survei Kemendikbudristek terhadap sekolah yang menggelar PTM terbatas per Kamis, 23 September 2021.

Angka itu setara 2,77 persen dari 902 sekolah di Jakarta yang telah mengisi survei.

Kemendikbudristek mencatat ada 227 guru dan tenaga kependidikan serta 241 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama PTM terbatas di DKI Jakarta.

Klaster paling banyak ditemukan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yakni sebanyak enam sekolah. Kemudian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) lima sekolah, Sekolah Dasar (SD) dua sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) empat sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lima sekolah dan Sekolah Luar Bisa (SLB) dua sekolah.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya