Dinkes DKI Klaim Rumah Sehat Tambah Peran Preventif dan Promotif RSUD
Merdeka.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, penjenamaan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta ikut menambah pelayanan serta peran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Diantaranya, ialah peran preventif dan promotif.
"Prinsipnya 31 RSUD yang ada itu, untuk mengingatkan sama-sama bahwa preventif, promotif ini harus bersama semua unsur, selain masyarakat unsur kesehatan juga harus mengedepankan promotif preventif," katanya kepada wartawan, Jumat (5/8).
Dia berharap melalui Rumah Sehat untuk Jakarta dapat menjadi upaya mengingatkan kesehatan kepada masyarakat. Termasuk peran preventif untuk mencegah penyakit dan peran promotif untuk mempromosikan kesehatan.
"Termasuk fasilitas kesehatan rumah sakitnya untuk kemudian kita melihat preventif promotif menjadi upaya yang mesti kita prioritaskan bersama," ujarnya.
Dwi menjelaskan terkait layanan pengobatan tidak ada perbedaan peran antara Rumah Sakit dan Rumah Sehat untuk Jakarta. Dia menyebut Rumah Sehat untuk Jakarta bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap Rumah Sakit.
"Tentu kalau rumah sakit, layanan pengobatan prinsipnya tetap tidak ada masalah. Karena ini konteksnya adalah membangun kesadaran kolektif semua untuk termasuk warganya agar melakukan upaya untuk perilaku promotif dan preventif," jelas dia.
"Kayak kemarin Pak Gubernur kasih contoh kalau istilah sembuh pernah melalui jalur sakit kan, baru sembuh. Jadi artinya sehat itu bisa diupayakan sejak sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkat tingkat kesehatannya," lanjut dia.
Selain itu, dia menegaskan penjenamaan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat tidak mengubah fungsi dari RSUD itu sendiri. Identitas RSUD pun tetap akan mengikuti di belakang penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta.
"Jadi penyebutan lengkapnya, contohnya Rumah Sehat untuk Jakarta RSUD Tarakan, dan lain-lainnya," kata dia.
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Rumah Sakit Pribumi Pertama di Indonesia, Begini Penampakannya
Ini adalah rumah sakit pribumi tertua. Rumah sakit itu adalah RS PKU Yogyakarta yang didirikan oleh K.H. Sudja’ dan disetujui oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Baca SelengkapnyaIDI Harap RPP Kesehatan Tidak Buru-Buru Disahkan, Ini Alasannya
IDI mengimbau Kemenkes tidak terburu-buru mengesahkan RPP Kesehatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDampak Buruk Hobi Rebahan, Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Serius
Rebahan memang menyenangkan. Tapi jika Anda jadikan kebiasaan, maka bersiaplah untuk mengalami berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPengecekan Gedung RSUD Sumedang Belum Rampung Usai Gempa, Ratusan Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat
Pemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca Selengkapnya45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaCara Menjaga Kesehatan Mata, Hindari Ragam Penyakit Berbahaya Sedari Dini
Seiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya.
Baca Selengkapnya