Dicecar KLH soal amdal dan material pulau C-D, PT KNI kelabakan
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) kembali mendatangi reklamasi pulau C dan D, milik PT Kapuk Naga Indah. Pada kunjungan ini, turut hadir Manager Lingkungan PT Kapuk Naga Indah, Kosasih.
Kosasih tampak kebingungan saat ditanya Dirjen Gakum KLH, Rasio Rido Saniasal, material pengurukan di Pulau C dan Pulau D. Kosasih hanya menyebutkan material yang digunakannya berasal dari Kabupaten Serang.
"Dari daerah Serang, di Lontar juga, di wilayah perairan Pak yang jelas bukan dari pulau. Ada beberapa lokasi," kata Kosasih di Pulau C dan Pulau D, Jakarta Utara, Rabu (9/5).
Kosasih menjelaskan, semua sumber bahan urukan berasal dari qurry. Qurry tersebut, kata dia, telah memiliki izin pertambangan daerah golongan C yang diterbitkan oleh kabupaten maupun Provinsi Banten. Sehingga, menurut Kosasih, tidak ada pelanggaran dari segi asal material pasir.
"Kami memang mensyaratkan adanya Amdal sebelum pembelian pasir urukan. Wajib memiliki amdal. Biasanya kalau mereka punya itu pasti diterbitkan oleh pemerintah setempat," tutur Kosasih.
Saat disinggung soal ketersediaan air bersih di pulau reklamasi nantinya, dia mengatakan akan menggunakan teknologi Reverse Osmosis.
"Pakai Reverse Osmosis dari air laut. Jadi air laut nanti disanitasi. Karena harusnya seperti itu. Itu salah satu alternatif," ujar dia.
Terkait kajian amdal reklamasi, lagi-lagi Kosasih terlihat bingung. Dia mengaku amdal yang dipegang pihak Kapuk Naga Indah adalah amdal reklamasi.
"Amdal ini baru amdal reklamasi Pak, belum amdal pembangunan di atas lahan yang direklamasi. Jadi pemberlakuan amdalnya, deskripsi kegiatan yang biasanya dimasukkan dalam rencana tata ruang belum kunjung tuntas. Apa yang harus disosialisasikan ke masyarakat kalau deskripsinya belum bisa kita kemukakan. Itu salah satu hambatannya," jelas Kosasih.
Padahal yang dimaksud amdal oleh KLHK bukan hanya persoalan reklamasi semata tetapi terkait peruntukan reklamasi tersebut. Karenanya Dirjen Planologi dan Tata Ruang KLHK, San Afri Awang meminta pengkajian kembali terhadap amdal yang telah dibuat.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan investigasi terkait asal muasal material pasir yang digunakan untuk pengurukan.
"Persoalan lainnya nanti kita akan kaji juga darimana sumbernya. Sehingga kita tahu ada impact enggak di daerah situ ke masyarakat. Sebagian besar amdalnya dari perusahaan itu dari Pulau Tunda (Serang Banten). Sebagian dari dialog kita itu Pak, sebagian besar mengatakan dari Pulau Tunda, tapi enggak tahu Pulau Tunda yang mana," ungkap San Afri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dicecar Perkembangan Kasus Firli Bahuri, Irjen Karyoto Acungkan Jempol & Tinggalkan Wartawan
Firli mangkir dari pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya. Absennya Firli pun tanpa ada alasan yang jelas.
Baca Selengkapnya3 Pejabat BPPD Sidoarjo Dicecar KPK Dugaan Pemotongan Dana ASN Mengalir ke Bupati Mudhlor Ali
Permintaan dana insentif itu disampaikan SW secara langsung.
Baca SelengkapnyaDicecar Hakim MK Izin dari Kampus Jadi Ahli di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Eks Wamenkum HAM Eddy Hiariej Gelagapan
Eddy Hiariej yang jug mantan Wamenkum HAM tersebut tampak kebingungan menjawab pertanyaan hakim MK Suhartoyo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali, Ini Cara Bedakan Pelat Mobil Dinas TNI Asli dan Palsu Jangan Terkecoh
Jangan sampai terkecoh, ini cara membedakan pelat mobil dinas TNI yang asli dan palsu
Baca SelengkapnyaDicecar Anggota DPR dalam Rapat soal Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Menteri Bahlil Bingung
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadahlia dicecar anggota Komisi IV terkait kasus korupsi timah yang menyeret Harvey Moeis.
Baca SelengkapnyaIni Asal Muasal Pelat Dinas Palsu TNI Dipakai Sopir Fortuner Arogan di Tol Jakarta-Cikampek
Pelaku diketahui mengendarai mobil tersebut dengan memakai pelat dinas palsu TNI.
Baca SelengkapnyaDalang Kericuhan di KPU Sinjai Menyerahkan Diri
FR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaDicecar Kritik untuk Wapres Ma'ruf Amin, Cak Imin Tak Berani: Pertanyaan yang Bahaya
etapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya