Demo Balai Kota, buruh kembali minta kenaikan upah
Merdeka.com - Massa buruh kembali menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta. Mereka kembali menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) ke Pemprov DKI.
Beberapa waktu lalu, mereka juga menggelar demonstrasi serupa. Saat itu, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menemui massa dan berjanji akan menaikkan UMP dan KHL setelah melakukan perundingan dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi DKI dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).
"Tuntutan riil kita adalah penetapan kenaikan KHL untuk menentukan nilai UMP dan sektoral," kata Bayu saat ditemui di sela-sela rapat sejumlah organisasi buruh bersama jajaran Pemprov DKI, di gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (2/11).
Pihaknya menginginkan penetapan kenaikan upah diputuskan hari ini, sesuai dengan janji Ahok, Senin (24/10) lalu. Jika, hal tersebut diingkari, pihaknya mengancam akan menggelar demonstrasi dengan jumlah massa buruh yang lebih besar dari sebelumnya.
"Harus hari ini, kalau tidak kami akan melakukan aksi hapus outsourcing dan upah murah jilid dua. Lebih besar dari aksi pertama yang kita lakukan pada bulan lalu," tandasnya.
Sementara itu, demonstrasi buruh di depan Balai Kota terus berlanjut. Massa yang berasal dari berbagai organisasi buruh itu membawa berbagai atribut dan bendera.
Pemerintah Provinsi DKI akan menetapan KHL yang mengacu pada Permenakertrans No.13 Tahun 2012 dengan 60 komponen KHL. Sementara tuntutan para buruh mengenai KHL adalah terpenuhinya 122 komponen.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta Deded Sukandar menyampaikan bahwa 122 komponen KHL yang dirancang para buruh belum memiliki dasar hukum. Sehingga risiko melanggar hukum akan dihadapi apabila dewan pengupahan menetapkan KHL berdasarkan perhitungan itu.
Untuk DKI Jakarta, nilai KHL sementara terhitung September hingga Oktober 2011, berdasarkan survei sebesar Rp 1.844.929. dan Oktober sebesar Rp 1.845.684. KHL adalah angka yang nantinya akan menentukan nominal UMP.
Selain KHL, faktor penentu UMP lainnya adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, produktivitas dan penyerapan tenaga kerja.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan
Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaLantangnya Mantan Danjen Kopassus Demo di KPU, Tuding Jokowi Dalang Kecurangan Pemilu
Dia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada Demo Buruh, Arus Lalu Lintas Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama dengan Partai Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Pastikan Tidak Ada Kerusakan di Terowongan Tol Cisumdawu hingga Waduk Jatigede
Basuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca SelengkapnyaPendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaVIDEO: TKN Prabowo Bakal Laporkan Bawaslu Buntut Pemanggilan Gibran ke DKPP
Alasannya, ketidakprofesionalan Bawaslu Jakarta Pusat sebagai penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Batubara Rusak Kantor Gubernur, Pemprov Jambi Lapor ke Polisi
Buntut fasilitas yang dirusak, kerugian diprediksi mencapai Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnya