Cerita duel klasik siswa SMA Yake versus SMK Kartika Zeni
Merdeka.com - Tawuran antara siswa SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dengan siswa SMK Kartika Zeni (KZ) tidak saja terjadi kemarin. Beberapa kali, kejadian serupa kerap terjadi.
Terakhir, tawuran terjadi di Jalan Dr Saharjo Raya Rt 01/7, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Tawuran itu menewaskan satu siswa, Deni Januar, siswa kelas XII SMA Yake.
SMA Kartika Zenie yang terletak di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur itu kerap melakukan penyerangan ketika melintas di Jalan Saharjo. "Paling sering KZ, julukan SMK Kartika Zenie, beberapa kali tapi enggak sering, terakhir sudah sebulan lebih," kata siswa kelas XI SMA Yake, Fadli di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Kedua sekolah ini diakui merupakan musuh bebuyutan meski lokasinya tidak berdekatan. Penyerangan terjadi ketika pelajar dari SMK KZ pulang sekolah dengan menggunakan bus dan melintas di Jalan Saharjo.
"Mereka suka nyerang karena memang sering lewat sini (Jalan Saharjo), kalau pulang mereka numpang bus Metromini," ujarnya.
Meski demikian, sekolah yang menjadi musuh SMA Yake tidak hanya SMK KZ saja, masih ada sejumlah sekolah lainnya dan kerap tawuran jika bertemu di tengah jalan. "Ada banyak, (paling sering) yang kemarin (KZ)," kata siswa kelas XI SMA Yake, Nofal.
Sementara itu, Wali Kelas XII IPS 1 SMA Yake, Joner mengatakan, posisi sekolah yang terletak persis di pinggir jalan membuat sekolah ini kerap mendapatkan serangan dari sekolah lainnya. Namun, sekolah ini sudah melakukan kebijakan guna menghindari siswanya melakukan pembalasan atau penyerangan kepada sekolah lain.
"Kalau mereka pulang sekolah pasti kami antar, kami pernah mengantar paling jauh ke Kampung Melayu. Kebetulan ini kejadiannya sudah di luar sekolah dan dekat dengan rumah almarhum," ujar Joner yang juga Wali Kelas Denny.
Joner mengaku, sekolahnya tidak memiliki musuh dengan sekolah lainnya. "Kami tidak ada musuh, enggak ada balas dendam dari sekolah (SMA Yake)," ujar dia.
Pelaku harus dihukum berat
Sejumlah kerabat Alm. Deni Januar mengaku lega karena aparat kepolisian berhasil menangkap pembacok rekannya. Mereka meminta agar para pelaku dapat dihukum berat karena menghilangkan nyawa.
"Kalau bisa pelaku jangan sampai keluar penjara, inginnya sih hukum seumur hidup," ujar tetangga korban, Agung di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Agung mengatakan, korban tidak pernah mengikuti pelbagai aksi tawuran karena selalu kembali ke rumahnya usai pulang sekolah. Terlebih, korban merupakan teman baiknya sejak kecil, atas alasan itu pula ia mengaku mengaku menyimpan sedikit dendam terhadap pembacok rekannya itu.
"Kalau ketemu rasanya ingin mukul sedikit, nyubitin pelakunya," akunya dengan mata memerah usai menyaksikan proses pemakaman.
Sementara, kekasih korban Indah Nurmalasari mengaku tidak menyimpan dendam atas kepergian Deni. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk menghukum pelaku atas perbuatannya tersebut. "Enggak (dendam), cukup dihukum saja. Saya yakin lah (polisi menghukum) seadil-adilnya," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Sekolah Ungkap Kondisi Psikis Dante Sebelum Ditenggelamkan Pacar Tamara
Dante anak yang ceria di sekolah dan keceriaannya semakin terpancar usai bertemu dengan ayahnya
Baca Selengkapnya11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaKasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli
Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaSadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaKisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca Selengkapnya