Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Covid Varian Baru, DPRD Minta Pemprov Perketat Kedatangan WNA ke Jakarta

Cegah Covid Varian Baru, DPRD Minta Pemprov Perketat Kedatangan WNA ke Jakarta Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa dua kasus varian Covid-19 B1617 terdeteksi di DKI Jakarta. Varian ini merupakan varian corona lokal dari India, dan sampai saat ini masuk dalam kategori variant of interest"oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta kepada Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kesehatan DKI untuk segera melakukan tracing kepada dua kasus tersebut yang pernah memiliki kontak erat.

"Dinkes DKI harus bergerak cepat usai mendapatkan informasi tersebut. Lakukan tracing kepada kedua orang tersebut, supaya jangan sampai penyebaran cepat terjadi, hingga tidak terjadi gelombang kedua Covid-19 di Jakarta," kata Kenneth, Jumat (7/5).

Menurut pria yang disapa Kent itu, virus Covid-19 varian of concern atau mutasi yang ada di India dan di Eropa penularannya sangat cepat, dan hal tersebut sangat berbahaya jika sudah masuk ke Jakarta.

"Sangat berbahaya jika sudah masuk ke Jakarta. Pemprov DKI harus benar-benar fokus dan berupaya keras untuk bisa menghentikan penyebaran virus tersebut, karena dikhawatirkan angka Covid-19 kembali meroket. Dan sangat sulit dibayangkan jika angka Covid-19 kembali meledak," tegas Kent.

Kent pun meminta kepada pemerintah untuk mengetatkan pengawasan di pintu-pintu kedatangan terhadap warga negara asing (WNA), yang berdomisili di India dan yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun 14 hari.

"Harus lebih ketat lagi pengawasan di pintu-pintu kedatangan WNA dan pekerja migran, lalu jika ada yang mempunyai riwayat perjalanan ke India harus segera di karantina selama 14 hari," tutur Kent.

Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak lengah, meskipun sudah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan 2 tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mematuhi prokes sebagai bentuk perlindungan diri dari penularan Covid -19," tuturnya.

Jangan Mudik Dulu

Selain itu, Kent juga meminta kepada warga Jakarta khususnya, agar tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak. Pasalnya, dikhawatirkan jika masyarakat memaksa untuk mudik akan bisa terjadi lonjakan kembali angka Covid-19 di Indonesia dan bisa menjadi klaster baru. mengingat saat ini varian baru virus Covid-19 dibeberapa negara sudah masuk ke Indonesia.

"Masyarakat untuk sementara waktu harus bersabar, dan bisa menahan rindu terhadap kampung halaman. Tunda dulu mudik sementara, jangan egois, jika kita ngotot untuk menghalalkan segala cara untuk bisa pulang kampung dan jika dalam perjalanan mudik tanpa kita sadari kita sudah terpapar virus covid-19 menempel di badan kita tanpa gejala, kemudian setelah sampai di kampung halaman malah menulari saudara dan keluarga kita. Bukankah pada akhirnya akan menyusahkan kita semua? Kadang karena kepolosan, kita mengganggap diri kita sehat dan prima, padahal tanpa kita sadari di perjalanan pulang mudik, diri kita sudah terpapar virus covid 19 ini. Jangan jadikan mudik lebaran kali ini menjadi duka, bukan suka cita," sambung Kent.

Kent juga meminta masyarakat agar jangan mempunyai pikiran jika pemerintah kejam, karena telah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga dan handai taulan. Kent menilai, apa yang menjadi kebijakan pemerintah adalah untuk kebaikan kita bersama karena pada saat ini Pandemi Covid-19 masih terus menyebar dan belum selesai.

"Pemerintah sama sekali tidak mempunyai niat untuk menghalangi-halangi masyarakat untuk mudik, percayalah!. Tapi, apa yang dilakukan pemerintah semata-mata hanya untuk kebaikan kita, semua dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Indonesia. Karena Pemerintah sayang terhadap kita dan keluarga kita, dikhawatirkan bisa membawa virus ini pindah dari Jakarta ke kampung halaman. Sudah dalam dua bulan terakhir ini angka Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan, dan harus kita jaga bersama sama. Jadi sayang sekali jika ngotot mudik dan pada akhirnya malah membuat meningkatnya angka Covid-19," kata Kent.

Selain itu, Kent pun mengimbau agar warga benar-benar serius untuk melakukan protokol kesehatan Covid-19, seperti jaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dan membawa hand sanitizer jika keluar rumah.

"Saya mengimbau kepada warga DKI Jakarta agar serius dalam melakukan protokol kesehatan covid-19 dengan disiplin dimanapun berada. Penyebaran virus akan terhenti jika dari diri kita yang benar-benar disiplin terhadap diri sendiri. Jangan bosan dan malas menjaga kebersihan diri. Pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer jika keluar rumah. Kita wajib bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri, orang lain dan keluarga," pungkasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Sosok Febryanti Mulyadi, Kanit PPA Polres Klaten yang Viral

5 Fakta Sosok Febryanti Mulyadi, Kanit PPA Polres Klaten yang Viral

Penampilannya saat tak memakai seragam polisi tampak berbeda bikin pangling.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya