Cegah Banjir, Wagub Riza Pastikan Kali Ciliwung Kembali Dikeruk

Merdeka.com - Banjir yang terjadi akibat luapan Kali Ciliwung beberapa waktu terakhir menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pengerukan lumpur di kali perlu dikeruk.
"Nanti kita akan susun kembali dan akan kita lakukan, keruk-keruk lumpur yang ada, termasuk di Kali Ciliwung," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/10) malam.
Politikus Gerindra ini menyatakan ada program yang dinamakan "Gerebek Lumpur" dan diklaim sudah berjalan sejak lama. Pengerukan Kali Ciliwung juga pernah dilakukan pada 2020.
"Kalau ada sungai daerah yang belum kena, nanti disampaikan saja. Memang ini perlu waktu, karena ini kan jumlahnya banyak sekali yang harus dikeruk," kata dia.
Alat Berat Kurang
Riza menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah menyediakan ratusan alat berat untuk program tersebut. Namun, jumlah itu belum memadai karena banyaknya sungai di Ibu Kota.
"Tidak kurang dari 257 (unit), tapi justru masih kurang," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal BMKG yang memperkirakan cuaca ekstrem di Indonesia yang masih berlanjut untuk sepekan ke depan, hingga 15 Oktober 2022. Menurut Anies, kesiagaan harus ditingkatkan.
"Itu artinya kita semua harus siaga bahwa potensi limpahan longsor Indonesia, potensi limpahan air hujan yang ekstrem bisa terjadi termasuk kami di Jakarta," kata Anies saat ditemui di TPST Bantargebang, Pangkalan V, Kota Bekasi, Senin (10/10).
Anies menyampaikan sebagai antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan alat-alat yang bisa digunakan untuk memompa genangan. "Dipastikan berfungsi pompa stationer, pompa mobile. Kemudian mobil truk pemadam kebakaran dan tangki-tangki pengamanan semua disiagakan karena kita mengalami kondisi yang juga ekstrem," jelas Anies.
Dia menjelaskan pada pekan lalu curah hujan yang mengguyur Jakarta tergolong tinggi dari hari-hari biasanya. Bahkan, kata Anies, angkanya mencapai 180 milimeter (mm).
"Sebagai contoh pekan lalu hujan ada yang 120 milimeter sampai dengan 180 milimeter yang bisanya dihitung harian 140, 180-an sangat lebat, bahkan 180 bisa dibilang ekstrem," ucapnya.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Bocah Kelas 5 SD Ini Berhasil Taklukan Gunung Rinjani, Aksinya Banjir Pujian
Berusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca Selengkapnya

Buntut Kerahkan Pasukan Biru Bersihkan Selokan Perumahan di Bekasi, Kasudin SDA Jakpus Dinonaktifkan
Sanksi itu diungkapkan Pelaksana tugas Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum saat rapat pembahasan dan pendalaman Raperda APBD DKI Jakarta
Baca Selengkapnya

Dewan Pakar Golkar Ungkap Munaslub Bisa jadi Jalan Calonkan Ridwan Kamil sebagai Cawapres
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpotensi menggantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres 2024.
Baca Selengkapnya

Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar
DPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca Selengkapnya

Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Diperiksa Polda Jambi, Diduga Gelapkan Aset Rumah Dinas?
Saat ditanyakan apakah terkait rencananya maju di Pilbup Tanjabbar, wabup enggan menanggapi lebih jauh.
Baca Selengkapnya

Gibran Tantang Amien Rais Buktikan Tuduhan Korupsinya: Saya Tidak akan Lari
Rizal Ramli menduga Jokowi ingin membuat kerajaan keluarga di Indonesia.
Baca Selengkapnya

Cara Unik Jenderal Bintang Empat TNI Bikin Rakyat Guyub, Perkuat Persatuan & Berdayakan UMKM
Relawan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yakni, Konco Kulo Moeldoko menggelar pesta rakyat yang diselenggarakan di Kediri, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya