BRIN Ungkap Empat Kemungkinan Penyebab Ikan Naik ke Darat di Jakarta Utara

Merdeka.com - Peneliti Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zainal Arifin mengungkapkan empat kemungkinan penyebab segerombolan ikan naik ke darat di Penjaringan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Pertama, kata Zainal, terdapat kemungkinan kekurangan oksigen di laut. Maka dari itu, ikan berusaha mencari oksigen untuk menghindari hipoksia atau kekurangan oksigen.
“Yang jelas oksigennya kurang di laut, di tempat dia hidup. Makanya dia berusaha mencari oksigen, oksigen yang rendah jadi hipoksia artinya itu kekurangan oksigen,” kata Zainal kepada merdeka.com, Kamis (1/11).
Kemudian, kemungkinan penyebab kedua adalah segerombolan ikan sedang dikejar oleh predator. Ketiga, adanya rekahan kerak bumi dan terakhir karena perubahan iklim secara regional. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa perlu analisis lebih lanjut. Sebab, setiap peneliti bisa memiliki perbedaan pendapat.
“Kami sebagai peneliti tidak bisa secara spesifik mengamati perubahan itu. Jadi kalau ditanya ke setiap peneliti, akan berbeda-beda jawabannya karena kita hanya mampu menganalisis kira-kira apa sih penyebabnya. Karena, kalau ahli geologi laut akan mungkin menjawab kemungkinan gempa, adanya rekahan kerak bumi, (itu) bisa juga tapi kan itu baru dugaan-dugaan saja. Sama seperti saya juga. Kalau saya sih simpel saja kenapa ikan naik ke darat? Yang jelas oksigennya kurang,” jelas Zainal.
Lebih lanjut, Zainal juga berpendapat, ikan yang keluar ke darat tersebut perlu diteliti lebih dalam untuk mengetahui apakah ikan tersebut aman untuk dikonsumsi.
“Harus dianalisis dulu, apa sih yang ada di dalam perut ikan itu, atau apa yang terjadi pada insangnya,” tambah Zainal.
Adapun Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara telah meninjau lokasi dan mengambil sampel air laut untuk memastikan fenomena penyebab naiknya ratusan ikan ke permukaan pantai di wilayah Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto mengatakan bahwa pihaknya juga telah memantau lapangan di kawasan pantai Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau G, Pulau N, dan wilayah Penjaringan. Hasilnya, mereka tidak ditemukan kumpulan ikan mati di lokasi tersebut.
"Dari hasil peninjauan diketahui, kebanyakan ikan tersebut merupakan jenis ikan tembang," kata Unang dikutip dari rilis resminya, Kamis (1/11).
Namun, Unang belum dapat memastikan penyebab dari fenomena tersebut. “Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Tim gabungan sudah mengecek ke lokasi dan mengambil sampel air serta ikan,” ujar Unang.
Menurutnya, kesimpulan pemicu terjadinya fenomena ini baru bisa diketahui setelah adanya hasil penelitian lebih lanjut.
Unang juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan menunggu kepastian penyebab fenomena yang terjadi. Ia menuturkan, bisa saja penyebab ikan naik ke daratan lantaran proses oksigenisasi yang menyebabkan ikan-ikan berenang ke kawasan pesisir.
Kemudian, kata Unang, bisa juga fenomena itu disebabkan oleh pertumbuhan alga. Sebab, saat tim melakukan pemantauan ke lapangan, didapati kondisi air tampak berwarna hijau dan diperkirakan kondisi demikian sudah terjadi sejak Minggu (27/11).
“Tapi untuk kepastiannya kita tunggu hasil penelitian laboratorium dari sampel yang sudah diambil,” jelas Unang.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event
Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.
Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Minta Bawaslu Adil Sikapi Dugaan Gibran Langgar Kampanye: Tak Ada Hak Istimewa
Gibran diduga melanggar aturan kampanye saat membagikan susu gratis kepada masyarakat saat Car Free Day.
Baca Selengkapnya

Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
DKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.
Baca Selengkapnya

Proyek Polder Tanjung Barat Bikin Macet, Dishub DKI Imbau Warga Cari Jalan Alternatif
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca Selengkapnya

NasDem Soal RUU DKJ Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Obrak-abrik dan Nodai Konstitusi, Tanda Otoritarianisme
NasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca Selengkapnya

NasDem dan Demokrat Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Langsung Presiden
Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
Baca Selengkapnya

Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden
"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding
Baca Selengkapnya

Hasil dari Kerja Keras Melissa Asal Prancis Menikah dengan Pria Indonesia, Kini Membangun Bisnis Restoran
Melissa bule asal Prancis membeberkan bisnis restoran miliknya yang segera berdiri. Semua dibangun berkat kerja kerasnya bersama sang suami.
Baca Selengkapnya

Berhenti Berlayar, Pria Ini Sukses Bertani Terong Ungu di Desa 'Dapat Untung Banyak Bisa Kaya'
Ia memilih kembali ke desa untuk tujuan yang tak terduga. Ternyata keputusannya benar-benar mengubah nasibnya.
Baca Selengkapnya

Aturan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Pimpinan Komisi II DPR Anggap Hak Demokrasi Warga Jakarta Dikebiri
Usulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.
Baca Selengkapnya

Resiko Punya Ibu Cantik dan Awet Muda, Perwira TNI Foto Bareng Sang Ibunda Malah Dikira Pacar
Berikut momen perwira TNI foto bareng sang Ibu yang malah dikira kekasih hati.
Baca Selengkapnya

DPRD DKI Tolak Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Langsung Presiden: Karena Merenggut Hak Rakyat Memilih
Fraksi DPRD DKI Jakarta menolak wacana kebijakan gubernur dipilih langsung presiden usai Ibu Kota berpindah ke IKN, Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya