Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku birokrasi pemerintahan tidak memerlukan banyak meja. Jokowi ingin birokrasi di Pemprov DKI dijadikan hampir mirip dengan manajemen di kantor swasta yang profesional.

"Saya pingin birokrasi walaupun tidak seratus persen seperti birokrasi wirausaha, paling tidak ada hal penting yang bisa diubah. Sehingga proses birokrasi tidak melalui banyak meja. Kalau tiga meja cukup, kenapa harus lewat 30 meja," ujar Jokowi saat menjadi pembicara di gedung magister manajemen FEUI Jalan Salemba Raya no 4, Jakarta Pusat, Senin (8/7).

Politikus PDI Perjuangan ini mengungkapkan birokrasi pemerintah saat ini terjebak dalam rutinitas dan berbelit-belit. Para PNS hanya berorientasi pada prosedur serta tidak berani mengambil risiko. Ini berbanding terbalik dengan birokrasi kewirausahaan yang berorientasi pada hasil serta berani ambil resiko.

"Jangan sampai hanya diam di prosedur tapi hasilnya tidak tercapai," ucapnya.

Saat ini, kata Jokowi, harus dirubah pola yang diterapkan dari pola goverment project, jadi people goverment project.

"Kalau semua pemerintah, tapi masyarakat tidak digarap, manfaatnya tidak akan terasa," terang Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi juga menekankan, banyak dari para pemimpin saat ini tidak sadar era sekarang adalah era horizontal.

"Sekarang udah bukan era eksklusif lagi, tapi era horizontal. Makanya saya sering jalan-jalan ke pasar, ke kampung-kampung. Karena masalah sebenarnya ada di sana," tandasnya.