Beri Rapor Merah, PDIP Beberkan Daftar Janji Anies yang Belum Dipenuhi di Jakarta
Merdeka.com - Fraksi PDIP DPRD DKI membeberkan daftar janji kampanye Anies Baswedan yang belum dan sudah dipenuhi selama memimpin Jakarta. PDIP memberikan rapor merah terhadap kinerja Anies dalam 5 tahun terakhir.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan pihaknya mencatat hanya 5 janji Anies yang dia penuhi dari 23 janji untuk warga Jakarta. Dia juga meyakini, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono belum tentu melanjutkan program-program kerja Anies.
"Tergantung evaluasinya. Kalau memang manfaatnya untuk rakyat Jakarta baik, bagus, kenapa tidak dilanjutkan. Tetapi kalau setelah kita lakukan evaluasi, Pak Heru mengevaluasi, ternyata antara manfaatnya dan mudaratnya lebih banyak mudaratnya, ngapain mesti dilanjutkan," kata Gembong dalam diskusi bertajuk ‘Refleksi 5 Tahun Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan’ pada Kamis (13/10).
Oleh karena itu, Gembong menilai, kinerja Anies hanya indah di kata-kata dan rencana tapi minim realisasi.
"Jika dilihat dari pencapaian RPJMD 2017-2022, banyak janji dan program yang tidak jelas wujudnya dan kinerjanya sangat buruk. Bisa dikatakan bahwa Pak Anies adalah Gubernur 0 persen, yang cuma indah di kata-kata dan rencana," kata Gembong.
Selain itu, Gembong juga menyampaikan sejumlah kemunduran kepemimpinan Anies selama lima tahun, antara lain menutup akses ke website anggaran (ebudgeting), video rapat yang tidak diupload ke Youtube, menolak warga yang mengadu ke Balai Kota.
"Selama 5 tahun ini Anies banyak membuang-buang waktu dengan memprioritaskan estetika kota. Beliau lupa membangun infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan warga, misalnya untuk mengatasi masalah air bersih, kemacetan, dan banjir," kata dia.
Berikut penilaian PDIP DPRD DKI terhadap 23 janji kampanye Anies.
1. Memperluas manfaat KJP menjadi KJP Plus dengan pengguna usia 6-21 tahun untuk kelompok belajar paket A, B, C, madrasah, pondok pesantren, kursus, dan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
Status: mencapai target.Realisasi: KJP Plus menjangkau anak putus sekolah bisa digunakan untuk Program Kejar Paket.
2. Memperluas manfaat KJS jadi KJS Plus serta penambahan manfaat untuk para guru ngaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah dan pemuka agama.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: KJS untuk guru ngaji atau guru sekolah Minggu hanya sebatas wacana janji kampanye.
3. Membuka 200.000 wirausahawan baru dalam program OK OCE selama 5 tahun
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Hanya sebanyak 6.000 Jakpreneur (OKE OCE) yang mendapatkan modal.
4. Mengurangi angka pengangguran di Jakarta melalui pendidikan kejuruan.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: angka pengangguran rata-rata 2012-2017 sebanyak 7,51 persen, sedangkan rata-rata 2018-2021 sebanyak 7,97 persen.
5. Menjaga harga kebutuhan pangan di Jakarta dengan mengendalikan inflasi.
Status: mencapai target.Realisasi: inflasi relatif terjaga di level 2,4 persen selama periode 2018-2021.
6. Menghentikan reklamasi Teluk Jakarta.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Tahun 2020, Anies memberikan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol seluas lebih kurang 150 hektar untuk perluasan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan). Tahun 2022, Anies keluarkan Pergub No. 31 tahun 2022 tentang RDTR yang mengarahkan kawasan reklamasi Pulau G menjadi kawasan Permukiman
7. Membuat pemerintahan yang transparan dengan konsep Smart City.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Menutup akses e-budgeting sehingga masyarakat tidak dapat memantau APBD hingga ke satuan terkecil.
8. Menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Terjadi korupsi Rp152 M di kegiatan pengadaan lahan DP 0 Rupiah dan juga penyelenggaraan Formula E yang tidak transparan.
9. Menanggulangi banjir, kemacetan, dan pembangunan ITF.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: normalisasi sungai 0 persen, naturalisasi sungai 0 persen, pembangunan LRT 0 persen, pembangunan ITF 0 persen.
10. Memberikan akses cuti bagi suami yang istrinya hamil, dan membangun day care yang profesional.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Hanya ada tiga Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri di Balai Kota, Kantor Walikota Jakarta Barat, dan Walikota Jakarta Utara. Hanya ada peraturan cuti melahirkan untuk ASN Provinsi DKI Jakarta, itupun cuti tanpa tanggungan.
11. Memberikan kredit usaha bagi kaum perempuan.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Tidak ada program kredit untuk perempuan yang diwujudkan.
12. Memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: Dari janji 267 Rumah Aman, hanya 4 saja yang terbangun hingga 2022.
13. Mengintegrasikan transportasi di DKI Jakarta.
Status: mencapai target.Realisasi: Anies sudah mengintegrasikan transportasi di Jakarta dengan satu harga Jaklingko, namun pengorbanan pelayanan terutama di Transjakarta yang menyebabkan menumpuknya penumpang di halte-halte Transjakarta
14. Mengurangi kesenjangan di Ibu Kota
Status: tidak mencapai targetRealisasi: Indeks Gini Ratio di Jakarta pada September 2017 sebesar 0,409. Sedangkan pada September 2022 sebesar 0,411 artinya kesenjangan di Ibu kota semakin meningkat.
15. Mengaktifkan komunitas di Jakarta serta Membangun 175 Science Park dan taman-taman lainnya
Status: tidak mencapai target.Realisasi: 0 persen pembangunan science park yang dalam 5 tahun ini. Dari 261 taman yang janji dibangun hanya 100 taman yang terbangun.
16. Membangun museum Betawi dan menjadikan Jakarta sebagai pusat kebangkitan film nasional melalui sinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam kerja kreatif sinematografi dan industri film.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: tidak ada museum kebudayaan Betawi di taman Benyamin Sueb.
17. Menyelenggarakan berbagai kesenian Jakarta sepanjang tahun.
Status: mencapai target.Realisasi: Pemprov rutin menggelar festival kesenian sejak tahun 2018.
18. Menurunkan tingkat polusi Jakarta dan memperbaiki kinerja PPSU
Status: tidak mencapai target.Realisasi: pada bulan Juli 2022 DKI Jakarta menempati urutan kedua di dunia dengan kualitas udara tercemar.
19. Meningkatkan layanan air bersih Jakarta.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: hingga tahun 2019, cakupan air bersih hanya bertambah 63,16 persen saja. Hingga 2022, target tidak berubah tetap sebesar 64 persen. SPAM tidak terbangun sama sekali alias 0 persen.
20. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Jakarta.
Status: tidak mencapai target.Realisasi: ada 15 kelurahan di DKI yang belum memiliki puskesmas, yakni Kelurahan Duri Selatan, Jembatan Lima, Karanganyar, Tangki, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Cikini, Senen, Glodok, Gondangdia, Kebon Kacang, Kemayoran, Cipedak, Karet Semanggi, dan Kebayoran Lama Selatan.
21. Pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun yang melibatkan pengembang kelas menengah.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Kampung Susun Bayam kontraktornya adalah PT PP dan Kampung Aquarium dibangun oleh PT Nusa Konstruksi Enjiniring. Keduanya adalah perusahaan besar, bukan menengah.
22. Membangun tempat-tempat wisata yang inklusif.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: tidak ada tempat wisata baru yang dibangun. Hanya beberapa spot Instagramable saja yang dibangun, terutama di Sudirman-Thamrin.
23. Meningkatkan bantuan hibah untuk lembaga keagamaan dan Ormas.
Status: mencapai target.Realisasi: hibah Rp352 miliar untuk 131 ormas keagamaan dan tempat ibadah tahun 2022.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan
Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN
DPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaAnies Janji Permudah Izin Konser Jika Jadi Presiden: Jangan Khawatir Enggak ada Konser
Anies mencontohkan saat jadi gubernur DKI, banyak konser yang digelar di Jakarta
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaHeboh Tagar #janganjadidosen, Ternyata Cuma Segini Gaji Dosen yang Diatur Pemerintah
Warganet membandingkan gaji dosen dengan UMP DKI Jakarta yang ternyata jauh lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaPDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!
PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnya