Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Wagub DKI Ingatkan Warga Waspada

Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di Negara Lain, Wagub DKI Ingatkan Warga Waspada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. ©2020 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya belajar dari pengalaman negara yang kembali mengalami lonjakan signifikan kasus positif Covid-19. Dia mengingatkan masyarakat tidak boleh euforia dengan tren penurunan kasus.

"Di banyak negara terjadi peningkatan signifikan, negara-negara yang sebelumnya sudah turun," ucap Riza di Balai Kota, Selasa (20/4) malam.

Menurut Riza, peningkatan kasus terjadi karena masyarakat merasa euforia dengan tren penurunan kasus. Untuk itu, dia kembali mengingatkan tetap waspada dan disiplin menjalani protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus.

"Jumlah korbannya meningkat, bahkan lebih berbahaya, bahkan lebih mematikan dari sebelum-sebelumnya. Kita Indonesia, Jakarta mengalami penurunan," ucapnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan terjadi tren peningkatan kasus aktif positif Covid-19 selama dua pekan terakhir. Dia khawatir kasus akan terus bergerak naik.

"Harian kita sudah mulai peningkatan 200, 200, khawatir nanti bergerak terus," kata Widya dalam dialog virtual, Jumat (16/4).

Widya menyampaikan, tren tertinggi kasus aktif di DKI terjadi pada Januari-Februari di angka 25.000 lebih pasien isolasi di rumah sakit atau tempat-tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Memasuki Maret, tren kasus aktif mulai menurun drastis di angka 6.988 kasus.

Merujuk data itu, Widya mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Pengabaian upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat berdampak kembali meningkatkan kasus.

Widya menambahkan, tingginya jumlah kasus aktif di DKI juga disebabkan dari kapasitas testing. Per minggu, kata Widya, DKI melakukan tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) 68.000 lebih. Angka itu melebihi standar dari WHO.

"Tetapi 68.000 tadi memang menurun meskipun masih tinggi menurut standar WHO. Untuk standar DKI sendiri kita biasa pernah di posisi 90 ribu," ucapnya.

Lebih lanjut, Widya menyebutkan kapasitas laboratorium di DKI mampu menguji 100.000 lebih sampel. Hanya, kapasitas itu harus terbagi antara testing menggunakan metode PCR atau Antigen.

Untuk testing antigen, Widya mengatakan, DKI mampu menguji 3.000 lebih sampel. "Kapasitas lab kita mampu 100.000 lebih per hari tetapi pemanfaatannya sekitar 68.000. Kenapa? Karena ada kebijakan pemerintah pusat dengan melalui rapid antigen," tandasnya.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito Tegaskan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Dipilih Bukan Ditunjuk Presiden

Mendagri Tito Tegaskan Gubernur Daerah Khusus Jakarta Dipilih Bukan Ditunjuk Presiden

Mendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya