Begini cerita anak korban eksploitasi dibina di sosial Bambu Apus
Merdeka.com - Di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) di Bambu Apus, Jakarta Timur, ini anak-anak bernasib kurang beruntung mendapatkan pembina. Anak-anak yang di sini adalah korban eksploitasi, trafficking, dan kekerasan.
Saat ini, ada 31 anak yang mendapat pembinaan di sana. Usai mereka beragam.
"Latar belakang mereka bermacam-macam. Usia anak-anak di sini tiga tahun hingga tujuh belas tahun," kata Koordinator Rumah Perlindungan Sosial Anak Bambu Apus Jakarta Timur, Ike Mustika, saat berbincang santai dengan merdeka.com, Selasa (29/3).
Dikatakan Ike, anak-anak yang berada di panti sosial mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi sesuai dengan usianya. "Setelah assessment bagaimana, apakah anak membutuhkan bimbingan atau seperti apa. Itu kita lihat kondisi anaknya nanti, karena tidak semua anak disamakan bimbingannya. Maka setiap usia mendapatkan bimbingan yang beda, karena berbagai usia. Jadi disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak," jelasnya.
RPSA Bambu apus ©2016 Merdeka.com/Ronauli Manondangi Margareth
Selain karena latar belakang permasalahan yang berbeda, anak-anak di Bambu Apus juga memiliki kondisi fisik yang tak sama dengan anak-anak lainnya.
"Di sini ada anak down syndrome, epilepsi, anak yang autis. Jadi kita ada masing-masing cara penanganannya,"ucap dia.
Ditambahkan dia, untuk metode memulihkan trauma dan kepercayaan dari masing-masing anak tersebut, mereka mendapatkan bimbingan psikolog. Bahkan jika ada anak yang harus mendapatkan perawatan dan pengobatan khusus, pihak RPSA Bambu Apus Jakarta Timur telah bekerja sama dengan Rumah Sakit dan ahli terapist.
"Ya kalau ada anak-anak yang membutuhkan perawatan dan pengobatan khusus, kita sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit, Psikolog, pekerja sosial, dan ahli terapist," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya