Beda sikap Sandiaga dan Ahok tanggapi demo buruh soal UMP DKI
Merdeka.com - Setiap tahun, buruh selalu melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk memperjuangkan besaran upah minimum provinsi (UMP). Kerap kali, mereka menyampaikan orasi dengan pengeras suara dengan menggunakan mobil komando. Namun ada beda sikap dari Basuki Tjahaja Purnama dan Sandiaga Uno ketika buruh menyampaikan aspirasinya.
Basuki atau akrab disapa Ahok memilih untuk tetap fokus bekerja di ruangannya saat buruh melakukan aksi. Alasannya, dia masih bisa mendengar apa yang disampaikan oleh para massa aksi. Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini selalu menikmati karena buruh memutar musik sehingga menghilangkan ketegangan.
"Tapi gue senang tau gak, demo itu kayak radio. Habis ngoceh-ngoceh mereka terus putar dangdut. Enakkan. Jadi kita nikmati. Demen aku kayak gitu," ungkapnya di dalam ruang kerjanya sambil tertawa, Jakarta, Selasa (4/11).
Dia mengaku, tidak pernah merasa terganggu oleh aksi buruh yang sering berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta. Sembab Ahok mengamati, setelah mereka menghujat selalu mendoakan yang baik-baik agar permintaan dikabulkan.
Sedangkan, sikap berbeda dilakukan oleh Sandiaga. Sandi memilih menemui para demonstran yang menuntut Pemprov DKI Jakarta menetapkan UMP sebesar Rp 4 juta di depan Balai Kota DKI Jakarta. Bahkan, pasangan Anies Baswedan ini sempat naik ke mobil orasi didampingi Sekda DKI Jakarta Saefullah.
orasi demonstran di depan sandiaga ©2017 Merdeka.com/Hari Ariyanti
Sandi meminta para demonstran agar bersama-sama berpikir jernih dan menghadirkan kebersamaan demi Jakarta yang lebih baik lagi. Ia mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga tetap memantau jalannya demonstrasi dari ruang kerjanya dan tetap menampung aspirasi para buruh.
"Aspirasi kami terima dan pertimbangkan. Dan semoga Allah membimbing kita dalam membuat keputusan," ujarnya.
Terkait tuntutan UMP menjadi Rp 4 juta, Sandi mengatakan kesejahteraan buruh memang harus perhatikan. Tetapi kondisi ekonomi, kata dia sangat melemah secara fundamental yang bisa dilihat dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak).
"Kita ingin kebijakan ini bukan untuk yang mau bekerja atau sudah bekerja tetapi juga yang belum kerja karena itu butuh dunia usaha bergerak," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Sebut Jokowi Tidak Bisa Kerja, Sandiaga: Kita Jangan Saling Menjatuhkan
"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat
Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaDidukung Surya Paloh jika Ingin Maju Pilkada DKI, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaPDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca Selengkapnya