Merdeka.com - Nasib sial dialami seorang pelajar bernama Ardi Kuhon (18). Sejumlah harta benda serta uangnya di ATM dikuras habis oleh dua orang pelaku yang mengaku sebagai anggota kepolisian.

Aksi kejahatan itu terjadi pada hari Rabu (20/6) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Ardi sedang dalam perjalanan pulang setelah berkunjung dari rumah rekannya di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Saat menunggu taksi, tiba-tiba saja Ardi dihampiri dua orang pria yang mengaku sebagai anggota kepolisian. Dua orang itu pun langsung menuduhnya sebagai pelaku penusukan.

"Tiba-tiba saja ada dua orang laki-laki datang dan menuduh saya telah melakukan penusukan," cerita Ardi kepada wartawan di Mapolsek Pesanggrahan, Kamis (21/6).

Mendengar tudingan itu, sontak Ardi kaget bukan kepalang. Tanpa basa-basi dua orang itu langsung membawanya ke dalam taksi. Di dalam taksi, keduanya pura-pura menginterogasi Ardi soal penusukan yang dituduhkan kepadanya.

Ardi ingat jelas saat itu rute perjalanan mereka. Taksi mengarah ke Serpong, Bintaro dan kemudian ke arah Halim, Jakarta Timur. "Kita sempat ke arah Serpong, lalu kembali lagi ke Bintaro lalu ke arah Halim, keliling-keliling," katanya.

Usai dari Halim, taksi yang dinaikinya tiba-tiba berhenti di kawasan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Kemudian salah satu dari dua orang polisi gadungan itu meminta Ardi menyerahkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) miliknya beserta nomor PIN. Keduanya berdalih meminta ATM itu untuk mengecek terkait masalah yang sebelumnya dituduhkan pada Ardi.

Saat itu Ardi menuruti saja dan tidak ada menaruh curiga sedikit pun. Selama di perjalanan, karena merasa tak bersalah, Ardi pun terus menjawab pertanyaan kedua polisi itu selama dalam perjalanan.

Polisi gadungan itu juga sempat memeriksa tas milik Ardi. Usai dari ATM, taksi mereka pun berbalik ke arah Halim Perdana Kusuma dan di kawasan itulah tiba-tiba saja dia diminta turun dari taksi itu.

Setelah turun dan taksi melaju, Ardi baru tersadar bahwa handphone BlackBerry jenis Onyx, sebuah iPod dan kamera saku merek Cannon miliknya raib di tangan polisi gadungan itu. Tidak hanya itu, uangnya yang berada di ATM sebanyak Rp 20 juta juga ludes digondol para pelaku.

"Saya diturunkan di kawasan Halim sekitar pukul 14.00 WIB," beber Ardi.

Mengetahui dirinya telah menjadi korban tindak kejahatan, Ardi membuat laporan ke Mapolsek Pesanggrahan bersama kedua orang tuanya.