Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asa Tiko, Sebelas Tahun Bergantung dengan Air Hujan Rawat Ibu Kandung

Asa Tiko, Sebelas Tahun Bergantung dengan Air Hujan Rawat Ibu Kandung Rumah Ibu Eny dan Tiko di Cakung. ©2023 Merdeka.com/Lydia Fransisca

Merdeka.com - Rumah berkelir krem di Jalan Paron, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, itu nampak mewah. Pilarnya kokoh berdiri di atas dua lantai. Bagian dalam rumah begitu luas. Kemewahan bangunan tersebut terlihat jelas setelah dibersihkan petugas Gulkarmat Jakarta Timur dan petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) serta kelompok relawan.

Rumah itu sebelumnya terbengkalai. Rimbunan pohon dan semak belukar menutupi halaman dan belakang bangunan. Pembersihan dilakukan petugas Gulkarmat setelah kisah pilu pemilik rumah tersebut viral di media sosial. Tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.

rumah ibu eny dan tiko di cakung©2023 Merdeka.com/Lydia Fransisca

Rumah tersebut dihuni seorang paruh baya bernama Eny dan anaknya Tiko (23). Keduanya menghuni rumah itu tanpa listrik dan air bersih selama 12 tahun. Tidak hanya hidup di rumah tak terawat dan terbengkalai, Tiko juga harus merawat sang ibu yang depresi.

Penyebab Rumah Terbengkalai

Kisah pilu Tiko merawat sang ibu di rumah terbengkelai itu berawal pada 2010 silam. Sang ayah bernama Herman Susanto pergi meninggalkan rumah. Informasi beredar kala itu, tuan rumah kembali ke kampung halamannya.

"Jadi tinggal Tiko dan ibunya. Entah itu bercerai, entah itu apa, saya kurang tahu pasti," kata Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Noves Haristedja kepada merdeka.com, Kamis (5/1).

Noves menceritakan, Tiko sudah menetap di rumah itu sejak usianya dua tahun. Kira-kira saat itu tahun 2002. Ibu dan ayahnya masih bersama.

Keluarganya bisa dikatakan cukup mampu. Tak hanya terlihat dari rumahnya yang sangat besar dibandingkan warga lainnya. Suami ibu Eny juga berpenampilan sangat necis.

"Kalau dilihat rumahnya, pasti ya orang mampu. Apalagi kalau lihat penampilan Bapaknya waktu masih ada, memang berbeda dengan kita. Terlihat dari rumahnya juga paling bagus di sini dahulu," kata Noves.

Entah apa yang terjadi kala itu, pada 2010 silam, suami ibu Eny pergi pergi dari rumah itu. Sejak tinggal berdua, ekonomi keluarga tersebut mulai merosot.

Eny sempat membuat kue dan gorengan untuk dijual. Tiko bagian menjajakan pada tetangga. Tapi usaha itu tak berlangsung lama.

Makin hari, ekonomi mereka kian terpuruk. Tak punya duit bayar listrik dan air. Hingga akhirnya diputus. Tiko pun ikut terdampak putus sekolah saat kelas 1 SMP atau sekitar 2012. Untuk bertahan hidup bahkan Tiko mengandalkan air hujan untuk dikonsumsi.

Tak ada lagi pemasukan, Tiko terpaksa menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Seperti piring, sendok, microwave, ikat pinggang, loyang kue, dan lain sebagainya. Tiko juga berkeliling kepada tetangga untuk meminta bantuan.

"Banyak tuh warga yang nyumbang. Warga sebelah juga kasih air ke sini. Lilin juga ada dikasih," ujar Noves.

Tiko Bekerja Menjadi Petugas Keamanan Kompleks

Di 2015, saat Noves menjabat, Noves mengajak Tiko untuk menjadi tugas pengamanan di kompleks tersebut. Namun, Tiko menolak karena ibunya tak memberi izin.

Namun seiring waktu, seingat Noves, sekitar 2016 ibu Eny berkirim surat kepadanya meminjam uang dengan jaminan Tiko menjadi petugas keamanan kompleks.

Saat Tiko berusia 17 tahun, Noves kemudian membantu dengan membuatkannya KTP begitu juga Eny. Kemudian, Tiko juga dibuatkan juga SIM.

Setelah mendapatkan SIM, banyak warga yang meminta bantuan Tiko untuk mengantar mereka. Tidak berhenti di situ, Noves juga membantu Tiko melanjutkan pendidikannya. Kini, Noves sudah kelas 3 SMP. Bahkan Tiko saat ini mengikuti sekolah paket C dari pemerintah.

Soal kondisi Eny, Noves merasa warganya tersebut tak tepat disebut mengalami gangguan jiwa. Karena, masih bisa berinteraksi dengan warga.

"Kadang sama saya juga kalau ketemu saya tegur dia nyapa juga. Dia juga masih suka keluar beli makanan, ambil air," kata Noves.

Terpisah, Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin dipastikan Tiko dan ibunya selalu menjadi penerima bantuan. Namun, mereka kerap menolaknya. Oleh warga setempat warga selalu memikirkan cara agar tetap menyalurkan bantuan itu. Namun Eny menolak karena masih merasa orang yang berkecukupan.

"Iya begitu (tidak menerima bansos). Karena kan dia itu kan awalnya orang berada. jadi enggak mau dibantu," kata Slamet.

Ibu Tiko Dirawat di Rumah Sakit

Namun asa Tiko merawat sang ibu di rumah terbengkalai itu kini hanya tinggal cerita. Usaha Tiko kini terbayar. Usai viral di media sosial, petugas gabungan membersihkan rumah tersebut. Bahkan ibu Eny dirawat di Rumah Sakit Duren Sawit. Perawatan Ibu Eny di ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Keamanan rumah mewah terbengkalai dijaga oleh jajaran terkait.

"Kemarin itu kan ada yang lapor ke Dinas Sosial kan bahwa ada Ibu yang kurang sehat lah maksudnya diduga ODGJ. Sehingga Sudin Sosial bersama RT setempat dan pihak kesehatan bersama merujuk ke Rumah Sakit Duren Sawit," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur (Jaktim) Purwono kepada Liputan6.com, Kamis (5/1).

Menurut Purwono, apabila usai mendapatkan perawatan Ibu Eny dinyatakan sembuh, maka Purwono akan menyerahkan urusan perawatan Ibu Eny kepada anaknya Tiko terlebih dahulu. Namun apabila Tiko tak sanggung merawat sang ibu, Sudin Sosial Jaktim siap merawat Ibu Eny di panti sosial di kawasan Cipayung.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Mampu Semburkan Air dari Mulut Nyaris 6 Menit Tanpa Berhenti

Rekor, Pria Ini Mampu Semburkan Air dari Mulut Nyaris 6 Menit Tanpa Berhenti

pria asal Tiongkok ini mampu mengontrol air di dalam mulutnya sehingga dapat menyemburkannya selama 6 menit penuh. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun

Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun

Warga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Anaknya Belum Bisa Pulang karena Sibuk Kuliah, Aksi Ayah Berkunjung ke Kos Putrinya Ini Sukses Bikin Iri

Anaknya Belum Bisa Pulang karena Sibuk Kuliah, Aksi Ayah Berkunjung ke Kos Putrinya Ini Sukses Bikin Iri

Video ini pun viral di tiktok hingga ditonton hampir 500 ribu kali.

Baca Selengkapnya
Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat

Ayah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat

AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.

Baca Selengkapnya
Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Adik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya

Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.

Baca Selengkapnya
Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.

Baca Selengkapnya