Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Banjir Rendam 14 RT, Pemprov Gerebek Lumpur di Kali Sunter

Antisipasi Banjir Rendam 14 RT, Pemprov Gerebek Lumpur di Kali Sunter Gerebek lumpur di Kali Sunter untuk antisipasi banjir di 14 RT. ANTARA

Merdeka.com - Gerebek lumpur kembali dilakukan Pemprov DKI Jakarta di Kali Sunter. Kali ini untuk menurunkan tinggi muka air dan mencegah terjadinya banjir di 14 RT di wilayah Jakarta Utara.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, pengerukan lumpur di Kali Sunter dilakukan di segmen depan Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan depan Artha Gading sepanjang 210 meter.

"Tentu kegiatan pengerukan ini akan memiliki dampak langsung kepada kita semua," kata Yusmada dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10) seperti diberitakan Antara.

Gerebek lumpur di dua segmen ini dilaksanakan untuk pencegahan genangan pada lokasi sekitar, yaitu pada 14 RT dan 15.700 meter persegi wilayah terdekat dari daerah aliran sungai (DAS) yang dikeruk.

Dalam gerebek lumpur di Kali Sunter tersebut Dinas Sumber Daya Air mengerahkan 10 unit alat berat, yakni tiga kendaraan amfibi besar, dua ekskavator long arm dan satu ekskavator standar untuk pengerukan di segmen Pompa Rawa Badak.

Sedangkan pengerukan di segmen Artha Gading dikerahkan dua kendaraan amfibi besar dan dua unit ekskavator long arm. Selain itu 18 unit dump truck juga disiagakan untuk kedua lokasi tersebut.

Pada gerebek lumpur kali ini, pihaknya menargetkan bisa mengeruk sebanyak 17.920 meter kubik pada segmen Rawa Badak dan 8.400 meter kubik segmen Artha Gading.

"Nanti kerukan lumpur yang didapatkan akan dibuang di dump site, untuk segmen Pompa Rawa Badak di kawasan Beting dan segmen Artha Gading di kawasan Ancol," kata Yusmada.

Gerebek lumpur di Jakarta Utara ini dilakukan secara kolaboratif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di antaranya, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, camat, lurah, Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup, Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Pertamanan dan UPK Badan Air.

"Semoga dengan adanya gerebek lumpur ini, masyarakat terbantu dalam penanganan permasalahan banjir," katanya.

Karena itu, mari berkolaborasi untuk menangani permasalahan banjir di Jakarta. "Bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Pemprov DKI juga menggerebek lumpur Kali Mookervart untuk menurunkan tinggi muka air sekaligus mengurangi dampaknya pada empat wilayah, yakni Semanan, Rawa Buaya, Duri Kosambi dan Kalideres.

Secara aktual kondisi saat ini Kali Mookevart hanya bisa menampung debit maksimal 91,37 meter kubik (m3) per detik atau lebih rendah dari debit desain kali itu sebesar 125 m3 per detik.

Kali Mookervart merupakan saluran penghubung di Provinsi DKI Jakarta yang menghubungkan Aliran Sungai Cisadane ke kanal-kanal di Jakarta.

Lebar salurannya 40-45 meter dan panjang 13 kilometer dengan daerah pengaliran sungai (DPS) seluas 67 kilometer (km) persegi serta debit puncak 125 m3 per detik ini dirancang oleh ahli hidrologi pada 1678-1689.

Kali Mookevart juga salah satu saluran penting dalam sistem pengendali banjir untuk mengalirkan sepertiga aliran Sungai Cisadane dan menambah suplai air di Jakarta.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bak Lautan, Potret 11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir Karena 6 Tanggul Jeboh Usai Hujan Deras

Bak Lautan, Potret 11 Kecamatan di Kabupaten Demak Terendam Banjir Karena 6 Tanggul Jeboh Usai Hujan Deras

Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.

Baca Selengkapnya
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.

Baca Selengkapnya
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih

Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung

Baca Selengkapnya
BLT Mitigasi Pangan Rp600.000 Cair Bulan Depan, Begini Cara Cek Data Penerima

BLT Mitigasi Pangan Rp600.000 Cair Bulan Depan, Begini Cara Cek Data Penerima

Penyaluran BLT Mitigasi Pangan tersebut tetap akan disalurkan sekaligus Rp600.000 seperti skema awal.

Baca Selengkapnya
Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Dia pun enggan ditanya hal-hal lain kecuali apa yang diketahui.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak

Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak

Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.

Baca Selengkapnya