Anies sebut barang yang terbakar di Museum Bahari tak ternilai harganya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara yang terbakar pada Selasa (16/1) pagi. Anies mengatakan belum dilakukan perhitungan kerugian akibat kebakaran di Gedung C itu. Tapi untuk benda koleksi yang disimpan di museum itu tak ternilai harganya.
"Tadi ada yang tanya berapa nilai kerugiannya. Kalau barang-barang seperti ini itu priceless tak bisa dinilai dengan rupiah. Ya gedungnya bisa dihitung, harga gentengnya, harga eternitnya tapi barangnya itu priceless tak bisa dinilai rupiah karena itu harus dijaga," jelasnya.
Setelah proses pemadaman usai, Anies menginstruksikan agar semua koleksi diamankan. Koleksi yang terkena air segera dibersihkan. Dan benda yang bisa diselamatkan harus dipastikan bisa digunakan lagi.
"Adapun barang-barang yang terbakar kita memiliki dokumentasi-dokumentasinya dan mudah-mudahan nanti kita bisa buatkan replikanya sehingga bisa menjadi bagian dari perjalanan sejarah museum ini," terangnya.
Anies menerangkan kronologi kebakaran mulai pukul 08.50 WIB dan ditemukan api oleh petugas. "Ada asap dan kemudian mereka memadamkan dengan alat yang dimiliki. Sebetulnya alatnya cukup di sini cuma apinya telanjur besar. Alhamdulillah sekarang jam 11 secara umum api sudah bisa dikendalikan dan kondisinya stabil. Tinggal pemadaman secara tuntas," jelasnya.
Salah satu kesulitan saat pemadaman ialah karena di bagian atap ada lapisan aluminium yang membuat air sulit mengalir atau tembus ke titik api. Gedung Museum Bahari baru selesai direnovasi pada bulan November 2017. Ada tiga bagian gedung yaitu Gedung A, B, dan C.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta, Subejo menyampaikan sekitar pukul 11.00 Wib kondisi api stabil dan tak ada perambatan. "Kami pastikan bahwa akan bisa dituntaskan dalam waktu satu sampai dua jam ke depan sehingga tidak ada lagi bara-bara api yang memungkinkan kebakaran akan timbul kembali," jelasnya. Hingga saat ini penyebab kebakaran belum diketahui.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Duduk Perkara Pengakuan Mantan Jubir Anies soal Ordal
Anggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaMendag: Harga Beras Mahal karena Musim Panen Mundur
Hari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaJanji Anies di Batam: Kita Ubah Tata Niaga, Sehingga Harga Pangan Terjangkau
"Jadi, kita berencana mengubah tata niaga, sehingga harga pangan lebih terjangkau," kata Anies
Baca SelengkapnyaAnies Tawarkan Perubahan Ekonomi yang Berorientasi kepada Lapangan Pekerjaan Pada Warga Palembang
Lokasi ini merupakan kampanye yang kedelapan sejak dimulainya Kampanye Akbar, pada 21 Januari 2024.
Baca Selengkapnya