Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Sumur Resapan yang Tak Efektif Atasi Banjir
Merdeka.com - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi sumur resapan yang tidak efektif, bahkan membahayakan warga.
Hal ini, kata dia imbas dari pembangunan sumur resapan yang tak tepat guna. Bahkan ada yang dibangun di tengah jalan raya hingga membuat kendaraan terperosok, seperti sebuah truk yang terperosok ke sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
"Sumur resapan fungsinya menangani banjir tapi itu pun belum maksimal. Kejadian mobil terperosok ke sumur resapan bukan kali ini saja," ujar William dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Karena itu, kata dia, sumur resapan yang dibangun asal-asalan dan potensi membahayakan harus dievaluasi. Mestinya, pembuatan sumur resapan mengedepankan fungsi menyerap air dan tentunya dengan kajian dalam menentukan lokasi.
"Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Pak Heru harus bisa menentukan mana saja sumur yang berfungsi dan yang tidak. Kalau tidak berguna bongkar saja, ketimbang harus jadi sumber bahaya bagi warga," katanya.
William juga menyatakan pemerintah provinsi (pemprov) bisa mengalihkan anggaran sumur resapan yang masih tersedia ke program penanganan banjir lainnya yang lebih tepat sasaran dan berdampak langsung.
Sebelumnya, pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga juga meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membongkar sumur biopori atau sumur resapan yang mengancam keselamatan warga.
Hal ini disampaikan Nirwono mengingat adanya korban kendaraan yang terperosok sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya pada Sabtu (31/12). Satu unit truk nyaris terbalik akibat sumur itu ambles.
Pemprov DKI atau Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus mengevaluasi kembali keberadaan sumur-sumur resapan yang sudah terlanjur dibangun itu.
Pj Gubernur DKI perlu segera menginstruksikan ke Dinas SDA untuk mengevaluasi kembali keberadaan sumur resapan tersebut.
"Instruksikan Dinas SDA untuk membongkar sumur-sumur resapan yang dinilai membahayakan pengendara jalan seperti berada di tepi/tengah jalan," kata Nirwono saat dihubungi, Senin (2/12).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaBanjir Semarang, Wali Kota Minta Optimalkan Rumah Pompa
Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya
Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaIni Solusi Ampuh Pj Gubernur DKI Heru Budi Atasi Banjir di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaDampak Negatif Minum Air Dingin Setiap Hari, Bisa Ganggu Pencernaan
Minum air dingin setiap hari mungkin terasa menyegarkan dan menyenangkan. Namun jika Anda meminumnya setiap hari bisa membawa dampak negatif bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaGelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaPengecekan Gedung RSUD Sumedang Belum Rampung Usai Gempa, Ratusan Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat
Pemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca Selengkapnya