Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyatakan pihaknya menolak pembiayaan Formula E oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ketimbang menggunakan anggaran daerah, politisi PSI itu mengusulkan pelaksanaan Formula E ditanggung swasta.

Dalam konferensi pers di Gedung DPRD ruang fraksi PSI, Ara sapaan Anggara menilai, pelaksanaan Formula E sejatinya bisa ditanggung pihak swasta ketimbang daerah. Terlebih lagi, kata dia, alasan kuat penolakan pembiayaan Formula E melihat kondisi keuangan Jakarta yang defisit.

"Kami PSI menolak Formula E, karena andai kata bisa swasta kenapa harus pakai uang rakyat?" ujar Ara, Jakarta, Kamis (7/11).

Sebagai anggota baru di legislatif, Ara mengatakan pihaknya tak ingin gegabah menyepakati dan menandatangani persetujuan skema pembiayaan Formula E oleh keuangan daerah. Untuk itu, Ara meminta Pemprov menyerahkan kajian analisa investasi atas penyelenggaraan Formula E.

"Kami minta dengan sangat kajian analisisnya, kalau belum ada lebih baik dibatalkan karena DKI sudah menganggarkan komitmen fee sekitar Rp 360 miliar," tukasnya.

Selain belum melihat kajian analisa investasi terhadap, Ara juga mengkritisi tolak ukur dampak penyelenggaraan Formula E. Terlebih lagi tidak ada atlet turut serta dalam kontestasi tersebut.

Bangun Komunikasi Antarfraksi

Dia juga mempertanyakan hajatan seperti ini tidak masuk ke dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Program Formula E tidak pernah muncul di RPJMD kenapa ngotot untuk program ini. Keuangan kita sedang defisit, kita tidak punya atlet Formula E terus siapa yang kita support," tandasnya.

Agar pembiayaan ini tak disahkan, Ara mengatakan pihaknya akan membangun komunikasi dengan antar fraksi.

"Kami akan menjalin komunikasi dengan anggota dewan lain menyamakan visi misi," ujarnya.

Diketahui, DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah dalam perhelatan balap mobil listrik atau Formula E pada tahun 2020. Perhelatan itu rencananya diselenggarakan pada 6 Juni 2020. Penyelenggaraan ini akan berlangsung di kawasan Monas, namun belum diketahui jalan mana saja yang akan dilalui dalam balap mobil tersebut.

Perhelatan Formula E tidak di Jakarta tidak hanya dilakukan satu tahun saja, melainkan 4 tahun, terhitung sejak 2020.