Ancaman Djarot ke penunggak rusun dinilai upaya lepas tanggung jawab
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengancam akan mengusir warga penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang menunggak selama tiga bulan berturut-turut. Mengingat saat ini telah terjadi tunggakan sebesar Rp 32 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta mereka 'angkat kaki' dari rusun yang selama ini ditempati. Karena masih banyak warga Jakarta yang membutuhkan tempat tinggal. Sehingga, rusun itu benar-benar dibutuhkan.
Namun pandangan berbeda disampaikan Ketua Komisi D DPRD DKI Iman Satria. Iman mengatakan, warga sedari awal memang tidak ingin tinggal di rusunawa. Namun akhirnya mereka harus pindah atas dasar terpaksa karena direlokasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dia mengungkapkan, seharusnya Djarot tidak ringan tangan saat mengatasi permasalahan warga. Karena ini menjadi momen bagi Pemprov DKI Jakarta bertanggungjawab terhadap program yang telah mereka canangkan kepada warga.
"Jangan begitu dong, bertanggung jawab dong. Masak main usir aja? Kalau main usir jadi gedung tua nanti itu rusun. Kalau pada keluar gimana?" katanya Iman kepada merdeka.com, Kamis (10/8).
Politisi Gerindra ini mempertanyakan juga rencana Pemprov DKI Jakarta memberdayakan warga rusunawa. Karena usai direlokasi, warga tidak lagi mendapatkan penyuluhan atau-pun pembinaan agar mereka mendapatkan pekerjaan.
"Kalau dulu mereka dagang, sekarang udah enggak. Terus gimana mau punya penghasilan. Dilihat dulu dong, jangan main usir," tegasnya.
Ancaman Djarot kepada warga rusunawa nantinya malah dapat berdampak buruk program relokasi nantinya. Sebab tiak menutup kemungkinan warga yang menempati rusunawa akan memilih untuk tidak membawa sewa hingga akhirnya diusir.
"Terus nanti diancem mereka bisa suka rela keluar, nunggak tiga bulan keluar, terus siapa yang tanggung jawab?" ujar Iman.
Iman menilai, kesalahan terjadi bukan saat warga menempati rusunawa lalu dibebankan biaya sewa. Karena pada saat relokasi pertama kali pun, Iman menilai, dilakukan secara terburu-buru.
"Sekarang momennya bertanggungjawab. Bagaimana mereka bisa hidup di sana. Apa yang mereka kerjakan? Berdagang. Jangan diancem warga DKI malah bisa bahaya," katanya.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan hak milik kepada warga. Sehingga status hak sewa suatu unit rusunawa menjadi rumah susun sederhana milik (rusunami).
"Pemerintah harus berani merubah konsep dari rusunawa jadi rusunami. Cicilannya dipanjangin, dibina dan dikasih pekerjaan," tutup Iman.
Data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, terdapat 9.500 unit rusun yang tersebar di 23 rusun di mana penghuninya masih menunggak pembayaran dari Januari-Juli 2017. Saat ini jumlah tarif sewa rusun Rp 300.000. Total tunggakan mencapai Rp 31 miliar.
Sebelumnya, Djarot akan mengeluarkan kebijakan agar penghuni yang benar-benar tidak mampu bayar, tak diusir dari rusun. "Makanya nanti kita lihat mana yang relokasi mana yang tidak. Jadi, warga relokasi akan kita kasih beberapa kebijakan. Tapi bagi mereka yang umum, ini (yang nunggak)," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot PDIP Dukung Hak Angket: Supaya Kita Bisa Mengevaluasi Kebijakan Pemerintah
Djarot menegaskan tak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait hak angket
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaSederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan
Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaBerapa Dana Digelontorkan Pemprov DKI Jakarta Jika Pilgub Jakarta 2 Putaran?
Kesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSiapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaPesan Ganjar ke Relawan: 14 Februari Arahkan Masyarakat Dukung Kita
Ganjar ingin masyarakat menelisik lebih dalam program ditawarkan masing-masing paslon dengan menonton debat capres-cawapres digelar KPU.
Baca Selengkapnya