Aksi Bela Islam III di Kepulauan Seribu intervensi kasus Ahok?
Merdeka.com - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus merasa resonansi politik dalam tablig akbar yang akan digelar di Pulau Seribu sangat terasa. Petrus menduga, tablig akbar ini sarat dengan kasus Gubernur Petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Salah satunya, penyelenggara tablig akbar ini adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) yang dalam sikap politiknya menolak Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Acara yang diisi Aa Gym dan Ustazah Irene Handono ini akan digelar sehari sebelum persidangan Ahok.
"Mengapa Tablig Akbar yang diselenggarakan oleh GNPF MUI ini dilaksanakan di Kepulauan Seribu yang merupakan Tempat Kejadian Perkara/TKP kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok? Dan mengapa harus dilakukan pada tanggal 9 Januari 2017 menjelang persidangan kasus Ahok pada tanggal 10 Januari 2017," ujar Petrus saat dihubungi, Senin (9/1).
Petrus mengatakan, tablig akbar yang dinamakan Aksi Bela Islam jilid III ini tak mengindahkan batin masyarakat Kepulauan Seribu yang masih terluka akibat pernyataan saksi pelapor kasus Ahok, Novel Bamukmin tanggal 3 Januari 2017 lalu. Dalam pernyataannya, Novel menyebut iman warga Kepulauan Seribu masih kurang.
"Inilah yang menyakitkan dan membuat gundah gulana masyarakat Kepulauan Seribu," kata dia.
Petrus meminta publik untuk percaya Polri telah bekerja secara maksimal mengamankan persidangan Ahok dari aksi tekanan massa yang mencoba memaksakan kehendak, mendikte aparat penegak hukum untuk mengikuti kehendaknya.
"Apalagi dari sejak awal publik sudah meyakini bahwa proses hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama yang disangkakan kepada Ahok adalah buah dari tekanan massa," jelas dia.
Seperti diketahui, Abdullah bin Saidah, perwakilan warga sekaligus orang yang dituakan mengatakan, warga sangat menghormati dan menghargai rencana kedatangan Aa Gym dan rombongan GNPF MUI. Namun menurut dia, tablig akbar lebih baik ditunda jika memuat isu penistaan agama.
Abdullah menyatakan, ada beberapa alasan warga terkait permintaan ditundanya tabliq akbar. Pertama, isu penistaan agama dirasa sangat sensitif apalagi penyelenggara tablig akbar ini merupakan penyelenggara beberapa aksi massa anti salah satu seorang kandidat. Kedua, warga Pulau Pramuka hampir 60 persen memiliki ikatan saudara.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaOgah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya