Merdeka.com - Pemprov DKI tidak bisa berbuat banyak terkait mogoknya beberapa produsen tahu dan tempe. DKI masih menunggu kebijakan pusat untuk mengatasi kelangkaan tahu dan tempe.

"Saya belum ditugasin sama Pak Gubernur. Saya belum koordinasi. Ini nyentuh kebijakan pusat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Selasa (10/9).

Sementara soal kebijakan impor kedelai, Ahok mengaku menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah pusat. "Pemda belum bergerak. Saya belum bergerak. Saya masih tunggu perintah gubernur," ujarnya.

Sejak dulu, Ahok mengaku senang makan tahu dan tempe. "Saya suka tempe. Tadi saya makan tempe bacem," ucapnya sembari tertawa.

Di Jakarta, sejumlah produsen tahu dan tempe mogok. Mereka tidak berdagang karena tingginya harga kedelai. Per kilogram, harga kedelai mencapai Rp 10 ribu.