Ahok: Penertiban tunjangan sekda terserah mendagri
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan memangkas tunjangan dan honor Sekretaris Daerah (Sekda). Sebab, jika dikurangi nantinya tidak menunjukkan kinerja yang bagus.
"Siapa yang mau ngurangin gaji, lemah nanti semangatnya semua. Enggak kurangin saja sudah lemah semangat,"kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/2).
Menurutnya, tunjangan yang diberikan kepada Sekda selama ini sekitar Rp 50 juta. Kisaran tunjangan tersebut diberikan berdasarkan aturan yang ada. Tunjangan yang tinggi tersebut ditolong oleh penerimaan PBB yang tinggi, sehingga kondisi fiskal daerah mampu untuk membiayai.
"Untung saja DKI, PBB nya gede," sindir Ahok.
Apakah ke depan tunjangan Sekda perlu ditertibkan, Ahok menyerahkan keputusan sepenuhnya ke Mendagri Gamawan Fauzi.
"Haduh terserah Mendagri gimana ngomongnya," ucapnya.
Saat ditanya apakah sebagai dia tak iri karena hanya mendapat tunjangan Rp 7 juta, Ahok menanggapi santai.
"Iya sudah ada aturannya dibuat. Bilang sama Mendagri masak gaji Rp 7 juta," kelakarnya.
Seperti diketahui, Kementerian Dalam Negeri mengatakan ada tiga daerah di mana untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) di atas Rp 50 juta. Pihaknya akan segera menertibkan agar tidak mengganggu kondisi fiskal daerah dan menyebabkan disparitas dengan daerah lain.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, menyatakan tiga daerah tersebut ialah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Pendapatan pejabat daerah ini besar karena selain tunjangan juga menerima honor-honor lain.
Pengaturan ini merujuk pada PP 109 yang menyatakan harus sesuai kemampuan keuangan daerah.
"Itu tidak boleh lagi seperti itu, maksimal 10 kali gaji, yang terbesar. Kalau dulu bisa Rp 1 miliar sebulan di zaman masa lalu, untuk yang besar. Tapi itu sudah kita tertibkan," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/1).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia
Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Cek Panen Raya Padi di Sigi: Hasilnya Bagus, Bisa 6 Ton per Hektare
Menurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaBagikan Sertipikat di Kabupaten Serang, Menteri ATR: Bukti Mewujudkan Keadilan Sosial
10 Sertipikat dibagikan secara door to door oleh Hadi Tjahjanto dan 30 sertipikat lainnya dibagikan secara ngariung.
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca Selengkapnya