Ahok: Pembahasan anggaran di DPRD belum bicara angka nominal
Merdeka.com - Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta belum membahas angka nominal. Pembicaraan hanya berisi penjelasan beberapa program, terutama transportasi selama kepemimpinan Jokowi-Ahok.
"KUAPPAS belum terperinci soal anggaran. Ini hanya kurang, karena saat rapat dengan SKPD terjadi miss persepsi agak sedikit, SKPD belum mengetahui lebih mendalam. Misal soal transportasi, soal bus hibah, ini bukan pemberian secara cuma-cuma tapi persoalan konsorsium," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai rapat di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/11).
Menurut Ahok, keterlambatan itu terjadi karena penjelasan anak buahnya terkait anggaran belum dimengerti anggota Banggar. Kondisi itu membuat dirinya turun tangan untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada wakil rakyat.
"Dewan tadi bilang kalau kemarin pak Wagub yang datang jelas lah. Selama ini oke," kata dia.
Dia pun tidak menyalahkan para SKPD, sebab waktu yang pendek sehingga menangkap visi dan misi berbeda. Adapun yang dibicarakan dalam rapat tadi adalah soal kesiapan gas dan jumlah SPBG yang diperlukan.
"Soal gas kesiapannya, SPBG berapa. Kita belum bicara sampai angka-angka total," kata dia.
Sementara anggaran pendidikan diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi Rp 11 Triliun. Transportasi Rp 4 Triliun, perumahan Rp 4 Triliun, kesehatan Rp 4 Triliun, sementara untuk Pekerjaan Umum (PU) mengalami penurunan, sebab penyerapan baru dapat dilakukan pada tahun anggaran 2014.
"Semua dipukul rata dipangkas sekitar 20-25 persen," pungkas dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi Jokowi soal Wacana Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDiberhentikan, AWK Dilarang Pakai Kantor dan Fasilitas Anggota DPD Mulai 12 Maret 2024
Usai diberhentikan dari anggota DPD, Arya Wedakarna kehilangan segala hak keuangan, administratif serta fasilitas lainnya
Baca SelengkapnyaApa Itu Hak Angket DPR yang Didorong Ganjar Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, Ini Syarat dan Aturannya
Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya