Merdeka.com - Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2013 merupakan acara tahunan akan digelar mulai 1 Juni 2013 hingga 14 Juli 2013. Pemprov DKI mengharapkan even ini dapat menyerap wisatawan sebanyak-banyaknya ke Jakarta.

Untuk itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengusulkan agar pajak pertambahan nilai (PPN) pada acara ini dihapuskan. Ahok yakin hal ini akan semakin menarik wisatawan untuk datang dan berbelanja.

"PPN ini bukan wilayah kami. Tapi sebetulnya kalau PPN dihilangkan maka bisa saingin Malaysia. Karena mereka hilangkan PPN nya. Kalau misalkan itu hilang bisa saya sedot lagi orang untuk datang ke Jakarta," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta.

Penghapusan PPN ini dapat membuat setiap orang berpikiran dalam FJGS barang-barang yang dijual akan lebih murah. Sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung dan transaksi juga meningkat.

"Semua merek bisa ikutan dan itu tidak bisa dibayang dengan iklan berapa mahal dengan PPN 10 persen itu," jelasnya.

Kendati demikian, dia sangat mendukung kegiatan yang rencananya akan diikuti oleh 74 pusat belanja, pemerintah, asosiasi, pelaku retail, UKM, kafe, restoran, bank, hotel, dan maskapai penerbangan.

"Kita harus dukung betul, karena ini tidak pakai uang APBD sama sekali, pakai dari pihak swasta," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Handaka Santosa optimis bisa menjangkau kawasan Asia dan Timur Tengah tahun ini dapat tercapai. Hal ini didukung oleh pemasangan media promosi FJGS 2013 hingga ke kawasan tersebut.

Dia mengajak seluruh pihak untuk turut aktif berpartisipasi dalam penyelenggaraan FJGS untuk bersinergi menyatukan kegiatan belanja, event, budaya, dan gaya hidup menjadi sarana promosi yang menurunkan minat belanja masyarakat ke luar negeri.

"Acara ini juga dilengkapi dengan donor darah, jalan santai, parade ondel-ondel, dan pertunjukan wayang," kata Handaka.

Adapun target nilai total transaksi ritel pada perayaan FJGS 2013 akan meningkat 15 persen dari total nilai sebelumnya yang mencapai Rp 10,7 triliun. Diperkirakan akan meningkatkan jumlah pengunjung ke mall sebanyak 20 persen, sekaligus meningkatkan Pendapatan Pajak Daerah (PPD).

"Dengan usianya yang kelima tahun ini, semoga semakin mengukuhkan posisi kota Jakarta sebagai destinasi belanja dan budaya bertaraf internasional," ujar Handaka.