Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar tim medis turun gunung untuk mengecek langsung kondisi kesehatan warga. Jadi, tim yang turun langsung ke kampung-kampung untuk mendeteksi orang berdasarkan nama dan alamatnya.

Tim yang terdiri dari dokter akan mendatangi setiap bayi yang mengidap gizi buruk, terutama dari keluarga miskin. Selain mendatangkan dokter, Ahok juga berencana melakukan kerja sama dengan mahasiswa kedokteran untuk menangani permasalahan tersebut.

"Kita ke depannya untuk yang tidak mampu, dokter bisa datang, itu lebih ideal lagi. Kita mau kerja sama dengan mahasiswa-mahasiswa kedokteran itu," kata Ahok di Balai Kota, Senin (25/2).

Kasus gizi buruk, lanjut Ahok, tidak akan terjadi jika semua perangkat warga mulai dari RT hingga RW bisa mengawasi. Selain itu, yang menjadi perhatian utama Ahok adalah, kemalasan warga untuk mengecek kesehatan bayinya ke Posyandu atau Puskesmas.

"Yang penting orang itu tidak malas untuk mengecek, ke Posyandu atau ke Puskesmas. Gizi buruk itu kan tidak langsung terjadi semalam. Gizi buruk itu kan berbulan-bulan," ujarnya.

Mengenai empat bayi yang mengalami gizi buruk yang di rawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Ahok mengatakan, dua bayi yang mengalami gizi buruk memang tidak dibawa ke Puskesmas oleh orang tuanya.

"Soal gizi buruk yang di Jakbar, yaitu ada satu juga baru datang dari Jawa, 1 memang lahir prematur, 2 memang diluar pembinaan. Cuma dia (orang tua) merasa jauh ke puskesmas," jelas Ahok.

Seperti diketahui, empat bayi atas nama Alysa Noer Shalfah (4 bulan), warga Rawa Buaya, Cengkareng, dan Fatur Rohman (1), warga Kalideres, Jakarta Barat, Doni (8 bulan), warga Kalideres dan Yoga Saputra (7 bulan), warga Cengkareng, Jakarta Barat dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.