Ahok: Anda yang kejam kalau masih tinggal di bantaran kali

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) berencana membangun 2000 unit rumah susun sewa (Rusunawa) untuk merelokasi warga di sepanjang bantaran kali. Ahok berharap dengan pindahnya warga yang tinggal di bantaran kali ke Rusunawa, kali dan sungai di Jakarta akan kembali normal kepada fungsinya.

Selain itu, salah satu alasan Ahok membangun Rusunawa itu karena ia mengaku tidak akan membiarkan warga Jakarta tinggal di kampung kumuh.

"Bukan Waduk Pluit saja, pokoknya yang di pinggiran sungai, artinya DKI tidak akan membiarkan orang DKI tinggal di kawasan kumuh. Ini semua harus dibersihkan tetapi tanpa menyingkirkan orang kumuh," kata Ahok di Kantor Balai Kota, Jakarta, Selasa (5/3).

Ahok meminta warga yang tinggal di bantaran kali manut. Hal ini bukan karena pihaknya memaksakan kebijakan, tapi untuk kepentingan masyarakat Jakarta agar terbebas dari banjir.

"Nah kalau mereka tidak mau ya bukan kami kejam, mereka yang kejam artinya. Anda kejam kepada diri Anda dan kepada penduduk yang lain mau dudukin pinggiran kali. Kami akan cari tempat yang terdekat dari situ," tegas Ahok.

"Bahkan Marunda akan kami coba, mungkin pak gubernur besok akan ke sana. Akan mulai 240 orang dilatih di kawasan KBN untuk ditempatkan kerja. Artinya Anda bertransmigran di sekitaran Jakarta," sambungnya.

Menurutnya, lokasi pembangunan 2.000 unit Rusunawa itu tersebar di sejumlah wilayah Jakarta. Rusunawa itu akan menempati lahan yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Macam-macam tersebar di beberapa tempat termasuk yang di Pulogebang. Pulogebang mau nambah, terus di Pinus Elok, terus kita mau kerjakan ini di Angke yang tematik, yang di Tegal Alur, terus kita juga mau coba kampung deret, terus juga ada istilahnya kampung kota yang di Pademangan, Cipinang, kita juga mau coba di Daan Mogot 18 Hektare," tandasnya.