Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan menindak tegas dokter yang memanfaatkan ruang inap kelas 3 di Puskesmas dan rumah sakit, untuk kepentingan pribadinya.

Sebab, sejak program Kartu Jakarta Sehat (KJS) diluncurkan, jumlah pasien yang berobat melonjak tajam sehingga ruang inap kelas 3 kerap kekurangan.

"Tetapi kalau bapak di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mohon maaf saya ngomong apa adanya. Kalau bapak mencuri dari kelas 3, saya sikat bapak-bapak. Saya tidak peduli bapak-bapak dokter atau apa. Karena kurang ajar," tegas Ahok.

Hal ini dia sampaikan saat menjadi narasumber sarasehan PB IDI di aula kantor PB IDI Jakarta, Rabu (6/3).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menceritakan, dia pernah memiliki pengalaman berbisnis mobil. Ahok mengaku jika penawaran yang paling bagus di antara calon pembeli adalah profesi dokter.

"Waktu saya belajar jualan mobil, penawaran mobil paling bagus kesiapa? Ke RS ke dokter-dokter. Dia bisa cicil. Mau jual apartemen ke siapa? Ke dokter. Karena banyak dokter-dokter yang punya apartemen," kata Ahok.

Diakui Ahok, jika ruang inap kelas 3 semenjak program KJS banyak kekurangan. Dirinya menyindir dan tidak mempermasalahkan jika dokter-dokter yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan ruang kelas VIP, kelas 1 dan kelas 2 dalam rumah sakit.

"Saya tidak peduli bapak ibu untung berapa, enggak bayar pajak juga saya enggak peduli. Saya tidak mempersoalkan bapak mencari untung," ujar Ahok.

"Tapi jangan meras di kelas 3. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya temukan banyak oknum-oknum dokter juga," tandasnya.