Ada Gunungan Sampah di Dalam Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres
Merdeka.com - Kepolisian menyebut ketika melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terdapat gunungan sampah di rumah tewasnya satu keluarga yang terdiri dari suami istri, anak dan paman.
"Sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di lokasi, Rabu (16/11).
Tumpukan sampah tersebut ditemukan di belakang ruangan rumah. Dikatakan sampah yang telah menggunung itu terdiri dari berbagai macam makanan, namun Hengki tidak mengatakan secara detail.
-
Apa yang ditemukan di tempat sampah? Di tempat sampah korban, ditemui banyak botol Kiranti penghilang nyeri haid dan obat vitamin pemulus kulit bermerek Bloom Collage. Kumpulan botol-botol itu terlihat berserakan di tempat sampah rumah korban, hangus bersama dengan bekas sisa-sisa pembakaran.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan sampah? Ahli menemukan empat tengkorak aneh di tempat pembuangan sampah, berlokasi di reruntuhan Iglesia Colorada, sebuah desa Inca kuno di kaki bukit Andes, Peru.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan? Salah satu koin yang ditemukan di tempat pembuangan ini adalah sebuah koin perak, yang dikenal sebagai 'antoninianus,' yang berasal dari tahun 255 M dan bernilai dua dinar, sebuah koin perak standar pada era Romawi.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Apa yang Heinz B temukan di tempat sampah? 'Mungkin saya akan membeli minyak untuk menggoreng atau semacamnya jika habis, tapi sebagian besar makanan saya temukan di tempat sampah,' kata Heinz baru-baru ini kepada tabloid Jerman, Bild, seperti dilansir Odditycentral. 'Orang-orang boros dan membuang begitu banyak uang sehingga bisa memberi makan seluruh keluarga. Misalnya, orang membeli sebungkus sosis, memakannya, lalu membuang sisanya ke tempat sampah,' jelasnya.
"Ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan ya. Cukup banyak," jelas Hengki.
Dari beberapa pernyataan memang dikatakan sosok keempat keluarga itu dikatakan memang tertutup. Hal tersebut disampaikan oleh pihak tetangga dan ketua RT setempat.
“Artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," ujarnya.
Namun Hengki menegaskan hal tersebut belum dapat disimpulkan bahwasanya penyebab kematian mereka dikarenakan kelaparan.
"Tapi kan nanti yang bisa menyimpulkan kedokteran forensik," tutup dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menggelar olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) penemuan mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Olah TKP kedua kali ini, penyidik menggandeng Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri dan Tim Dokter Forensik.
Pantauan merdeka.com di lokasi, tim Labfor, dokter forensik, serta tim Inafis mulai berdatangan sekira pukul 16.51 dan selesai pada pukul 17.51 WIB. Dengan didampingi Polsek Kalideres yang dipimpin oleh AKP Syafri Wasdar.
Tampak, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga berembuk dengan sejumlah tim yang bertugas.
Panji meminta perwakilan dua orang dari masing-masing kesatuan mendampingi penyidik masuk ke dalam rumah.
"Nanti dua orang saja, kamu nanti tujukkan posisi-posisinya ya," ujar Panji di lokasi, Rabu sore.
Beberapa perwakilan kemudian masuk ke dalam. Terlihat diantara mereka ada yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) hazardous material (hazmat).
Tak lama setelah itu, penyidik juga membawa beberapa boks. Adapun, isi diduga barang-barang yang ditemukan di lokasi.
Tampak, penyidik membawa beberapa boks diduga berisi barang-barang pribadi korban.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucap salah satu dokter forensik yang memimpin doa saat didengar merdeka.com.
(mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaTetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaKematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sebuah kamar kos cewek yang terdapat tumpukan sampah yang menggunung.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaMulai dari area luar hingga dalam, rumah tersebut terlihat sangat berantakan.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca Selengkapnya