6 Bulan pimpin DKI, Ahok akui banyak program belum menetas
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui banyak programnya belum berjalan maksimal selama enam bulan ini. Belum maksimal programnya, karena masih dalam proses.
"Kalau menurut saya sama Pak Gubernur memang banyak yang belum menetas gitu ya. Tapi semuanya sudah diprogres gitu loh," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (15/4).
Selama enam bulan kepemimpinannya, ia akan terus melakukan evaluasi terhadap bawahannya. Jika ada yang tidak maksimal, maka akan diganti.
"Kalau ada yang masih kurang ya kita akan lakukan penggantian, kalau dia terlalu jalan lamban di tempat. Nah itu kita yang lagi lakukan, menurut kami sudah oke tapi kan ada prosedur kan," jelasnya.
Ahok mencontohkan pembangunan rumah susun (Rusun). Pembangunan rusun tidak mungkin dalam waktu singkat langsung jadi karena harus melawati proses tender. "Kami sudah dengan anggaran belum keluar saja kita sudah perbaiki rusun yang tidak bisa ditinggalin, bisa ditinggalin," paparnya.
Lalu soal kemacetan. Menurutnya, solusinya dengan menambah bus sebagai sarana transportasi massal. Namun dalam penambahan bus juga harus melewati proses tender. "Soal macet, kita sudah tahu solusinya menambah bus. Nambah bus mesti proses tender juga kan berarti itu semua sudah ada, berarti tinggal soal yang banjir," terangnya.
Persoalan mengatasi banjir, politikus Gerindra ini mengaku geregetan dengan program Jakarta Emergency Dreging Initiative (JEDI) atau normalisasi 13 sungai. Pasalnya, program yang dibiayai oleh utang dari Bank Dunia tersebut berjalan lelet.
Meski anggaran untuk normalisasi lelet, Pemprov DKI tetap melakukan proses normalisasi menggunakan anggaran dari APBD dan bantuan dari swasta. Salah satunya di Kali Pakin di Jakarta Utara.
Selain itu, soal fiber obtik yang akan dihubungkan sampai seluruh kelurahan. Untuk program ini ia akan targetkan sampai Juni.
"Kami lagi usahakan sampai ke sekretariat RW misalnya, kalau itu bisa maka Juni ini sudah kita harapkan pelayanan terpadu satu pintu walaupun ada kendala peraturan perda, ya kita ingin lakukan sehingga nanti masyarakat akan ngerasakan. Kan masyarakat belum ngerasakan, sistem sedang kita siapkan," paparnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca Selengkapnya