4 Alasan ini bikin Jokowi ngebet relokasi warga
Merdeka.com - Bencana banjir menjadi salah satu alasan yang membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin merelokasi warganya yang tinggal di bantaran sungai atau kali. Tujuannya, selain agar tak terkena banjir, Jokowi juga ingin menghilangkan daerah kumuh di kawasan Ibu Kota.
Sejak dilantik, salah satu kunci Jokowi mengatasi keluhan warga soal banjir adalah memindahkan warga ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI. Jokowi juga tak segan mengeluarkan ganti rugi, atau biasa disebut uang kerahiman kepada warga agar mau dipindah.
Selain banjir, Jokowi juga ngebet merelokasi warganya itu untuk menciptakan lahan terbuka hijau. Sehingga pemukiman yang berdiri di bantaran kali dibuat menjadi lahan terbuka yang asri.
Berikut 4 alasan yang bikin Jokowi ngebet merelokasi warga:
Normalisasi Waduk Pluit
Para warga yang sejak lama tinggal di pinggir Waduk Pluit Jakarta Utara juga menjadi target Jokowi untuk direlokasi. Mantan wali kota Solo itu bahkan menargetkan pada Maret bulan depan para warga sudah direlokasi ke rumah susun yang telah disediakan Pemprov DKI."Iya tahun ini dimulai lagi, mulai masuk rusun, masuk rusun, masuk rusun, masuk rusun gitu. Mungkin Maret itu juga sudah selesai kemudian setelah itu baru penataan tata ruangnya mana yang untuk taman, mana yang untuk apa kepentingan kita," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Rabu (21/8).Kini, kawasan kumuh yang dulunya bau sampah sudah menjadi Taman Kota yang indah dan sejuk. Taman itu kini jadi magnet tersendiri bagi masyarakat sekitar untuk berlibur bersama keluarga.
Waduk Ria Rio difungsikan kembali
Termasuk warga yang tinggal di kawasan Waduk Ria Rio Jakarta Timur juga akan direlokasi oleh Jokowi. Hal ini dilakukan guna memfungsikan kembali waduk yang sudah lama terbengkalai sehingga menjadi salah satu penyebab banjir di Pulomas Jakarta Timur.Nantinya, selain jadi tempat penampungan air, sekitar waduk juga akan dijadikan ruang publik untuk warga. Sementara warga yang tinggal di waduk akan direlokasi setelah rusun disiapkan.Saat ini ada 160 kepala keluarga tinggal di kawasan Pulomas dan 280 keluarga di wilayah yang disebut sebagai milik Adam Malik. Jokowi memastikan, 160 keluarga yang tinggal di Pulomas sudah siap direlokasi.160 kepala keluarga itu nanti akan direlokasi ke Rumah Susun Pinus Elok. Tiap KK akan diberikan uang kerahiman sebesar Rp 1 juta. "Apalah namanya, uang pindahan, uang kerahiman, uang bongkaran," ujar Jokowi.
Sering kebakaran
Padatnya pemukiman penduduk menjadi salah satu penyebab sering terjadinya kebakaran di kawasan Ibu Kota Jakarta. Karena alasan itu, Jokowi juga ingin merelokasi warga yang tinggal kawasan padat penduduk.Seperti kebakaran besar yang terjadi di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Hingga kini Pemprov DKI belum mampu merelokasi korban kebakaran karena tersebut karena tak ada tempat penampungan di kawasan itu. Kecuali, digabung dengan rumah susun yang masih kosong di luar Kepala Gading."Belum karena lokasi rusunnya belum ada, mau direlokasi kemana. Tapi tadi pagi sudah saya cek, ada berapa. Mau digabungin," jelas Jokowi.Jokowi mengatakan, Pemprov DKI merasa keberatan sebab para penghuni di Kelapa Gading tersebut tinggal di tempat yang tidak berizin."Karena itu miliknya orang, itupun masih saya cek lagi, yang saya dengar itu kawasan hijau. Berarti meskipun pemilik swasta belum tentu kita bangun. Itu buat RTH (ruang terbuka hijau) artinya enggak bisa dibangun. Saya mau ngecek dulu lho," tutup Jokowi.
Masih siaga 4 sudah banjir
Salah satu yang menjadi sorotan Jokowi untuk merelokasi adalah warga kisaran Cawang, Jakarta Timur. Mantan wali kota Solo ini menjelaskan kepada korban banjir mengenai kriteria pemukiman yang diprioritaskan Pemprov DKI untuk segera direlokasi."Jadi kalau siaga empat sudah banjir, berarti itu yang diprioritaskan," ujar pria yang akrab disapa Jokowi usai memberi bantuan di Kampung Dalam, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (23/2).Jokowi menuturkan, pemukiman yang menjadi prioritas tersebut yakni pemukiman yang lokasinya berdampingan dengan sungai dan menjorok ke dalam, hal tersebut menyebabkan apabila hujan turun sangat deras pemukiman tersebut bisa terendam banjir setinggi 2 meter lebih."Misalnya di Kampung Pulo, di sini juga (Kampung Dalam). Itu kan sebetulnya bukan tempat pemukiman," jelasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketum ProJo Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan Relawan di Istana
Budi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya